REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Aktor Sylvester Stallone mengungkapkan lebih banyak cerita selama memerankan sosok petinju Rocky Balboa dalam waralaba film Rocky. Peran tersebut membuat Stallone kehilangan alis untuk seumur hidupnya.
Stallone membeberkan ceritanya pada tayangan dokumenter berjudul 40 Years Of Rocky: The Birth Of A Classic. Pada proses praproduksi film klasik rilisan 1976 itu, Stallone dan tim mencari penampilan paling pas untuk Rocky.
Dia bersama sutradara John Avildsen mengeksplorasi banyak tampilan untuk menciptakan detail si petinju. Penata rias film Mike Westmore menawarkan berbagai tes rias yang dalam prosesnya membuat Stallone kehilangan alis sebelah kiri.
"Suatu kali dia ingin Rocky terlihat habis tertonjok parah. Aku bilang, kenapa tidak coba lem hidung saya ke pipi, kemudian mereka mengambil semacam lem kuat. Hasilnya sangat buruk sampai aku terlihat seperti tokoh kartun, seperti aku telah menabrak dinding. Kami memang melakukan hal-hal yang agak ekstrem," ungkapnya.
Sang aktor yang juga menjadi penulis skenario Rocky harus berjuang agar Rocky bisa tampil mengenakan topi yang ikonik. Dia membeli topi murah seharga tiga dolar di Philadelphia dan menganggap penutup kepala itu pas dengan Rocky.
Produser tidak menyetujuinya karena aktor Gene Hackman juga memakai topi di sinema French Connection rilisan 1971. Stallone cukup ngotot ingin memakainya sehingga produser yang semula menolak akhirnya mengalah.
"Aku belum pernah melihat topi seperti itu. Mungkin hanya topi berbahan kardus yang murah tapi menurutku topinya cocok banget dan kupikir membuat kesan yang hebat pada karakter," kata pria 73 tahun itu.
Hal lain yang dikenang Stallone adalah sutradara Avildsen mengambil sangat banyak video footage di antara pengambilan gambar adegan. Awalnya, Stallone menganggap itu hanya kegiatan iseng dan cukup membuatnya terganggu.
Ternyata, rekaman-rekaman Avildsen tersebut sangat berguna dalam pembuatan 40 Years Of Rocky: The Birth Of A Classic/yang disutradarai Derek Wayne Johnson. Tayangan tersebut akan rilis secara digital pada Juni 2020.
"Dia selalu ada di latar belakang dan membuatku gila dengan mengambil film delapan milimeter ini. Pada waktu itu saya berpikir sungguh pemborosan film, tetapi sekarang saya senang dia melakukannya," ujarnya, dikutip dari laman Ace Showbiz.