Rabu 03 Jun 2020 12:25 WIB

Muslim Italia Minta Lebih Banyak Pemakaman Islam

Muslim Italia kekurangan pemakaman Islam saat pandemi.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Muslim di Italia sholat Idul Fitri dengan mengenakan masker untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Piazza Vittorio Square, Roma, Italia, 24 Mei 2020.
Foto: AP Photo
Muslim di Italia sholat Idul Fitri dengan mengenakan masker untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Piazza Vittorio Square, Roma, Italia, 24 Mei 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Muslim di Italia menyerukan pembentukan lebih banyak pemakaman Islam di negara itu. Selama puncak wabah virus corona (Covid-19), perjalanan nasional dan internasional dilarang. Sehingga, jenazah dari Muslim di Italia tidak dapat diangkut kembali ke tempat asal mereka.

Sekretaris jenderal Masjid Agung Roma, Abdallah Redouane, mengatakan hal ini menyebabkan situasi dramatis di Italia. Sejumlah mayat tersisa di kamar mayat, karena tidak ada pemakaman Islam di mana jenazah itu dapat dimakamkan.

Baca Juga

Situasi bahkan lebih serius di utara Italia, daerah yang paling terdampak oleh virus corona dan tempat dari jumlah kematian tertinggi dilaporkan. Redouane mengatakan kepada surat kabar Italia La Republica, bahwa komunitas Islam di sana juga lebih besar, sehingga membuat situasi semakin sulit bagi umat Islam.

Menurut sensus 2018, 2,6 juta Muslim tinggal di Italia. Muslim terdiri dari 4,3 persen dari populasi di negara itu. Sebanyak 56 persen dari mereka memegang kewarganegaraan asing dan 44 persen adalah warga negara Italia.

Meskipun Islam menjadi agama terbesar kedua di negara itu, hanya 50 dari hampir 8.000 kota di Italia yang telah mendedikasikan ruang bagi umat Islam di dalam pemakaman mereka. Namun kalaupun ruang-ruang tersebut tersedia, jumlahnya sangat terbatas dalam banyak kasus dan tidak cukup untuk memenuhi permintaan. Terutama saat permintaan meningkat secara dramatis pada paruh pertama 2020.

Sebagian besar ruang untuk penguburan Islam di pemakaman umum terletak di wilayah Lombardy dan Emilia-Romagna. Ruang kuburan pertama bagi umat Islam di Italia didirikan di Trieste pada 1856. Sayangnya, tidak banyak kemajuan yang dibuat tentang masalah ini sejak saat itu.

Sementara itu, pemakaman Flaminio di Roma telah memiliki ruang bagi umat Islam sejak 1974. Namun saat ini, menurut Redouane, ruang tersebut penuh. Dalam beberapa bulan terakhir, angka kematian telah meningkat dan demikian pula permintaan pemakaman.

"Kami mengajukan permintaan untuk membuka ruang baru bagi Muslim di pemakaman kota secara nasional. Sejauh ini kami berhasil membuka beberapa area baru. Tetapi ketika situasinya semakin buruk, kami masih menunggu jawaban," kata presiden Persatuan Komunitas Islam di Italia (UCOII), Yassine Lafram, dilansir di Arab News, Selasa (2/6).

Dalam beberapa bulan terakhir, surat kabar lokal telah menerbitkan beberapa surat yang isinya permohonan umat Islam yang menyerukan agar lebih banyak ruang Islami didirikan di kuburan sesegera mungkin. Beberapa wali kota mengatakan, bahwa mereka tengah membahas masalah ini.

"Kita harus menyelesaikannya dengan benar. Memiliki penguburan yang bermartabat adalah hak asasi manusia yang fundamental yang harus dijamin untuk semua orang yang tinggal di negara ini," kata Wali Kota ibu kota Sisilia, Palermo, Leoluca Orlando mengatakan kepada Arab News.

Ia mengatakan, di Palermo area di Pemakaman Sant'Orsola sudah didedikasikan untuk pemakaman Islam, tetapi itu tidak cukup. Karena itu, menurutnya, mereka harus berbuat lebih banyak.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement