Rabu 03 Jun 2020 12:25 WIB

Pakai APD, Tenaga Medis Berisiko Kena Aneka Gangguan Kulit

Derajat keparahan gangguan kesehatan akibat pemakaian APD juga beragam.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Salah seorang petugas medis memperlihatkan wajahnya terluka oleh alat pelindung diri yang dipakai berhari-hari selama merawat pasien infeksi virus corona yang diisolasi.
Foto: Fox News via Asia Wire
Salah seorang petugas medis memperlihatkan wajahnya terluka oleh alat pelindung diri yang dipakai berhari-hari selama merawat pasien infeksi virus corona yang diisolasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas medis yang menggunakan alat pelindung diri (APD) dalam jangka waktu yang lama dan sering berisiko mengalami aneka gangguan kesehatan kulit. Tingkat keparahannya pun beragam.

"Pemakaian APD yang lebih intens ini memunculkan banyak keluhan, mulai dari iritasi atau rasa pedih saja, muncul ruam, dan lecet," jelas dr Abraham Arimuko SpKK.

Baca Juga

Selain itu, menurut Abraham, pemakaian APD juga bisa memunculkan bisul kecil-kecil. Ada kalanya, herpes timbul di sekitar sudut mulut.

"Selain itu, bisa timbul jerawat dan pigmentasi inflamasi, di mana kulit menjadi hitam-hitam," kata dokter spesialis kulit yang juga pakar dermatologi kosmetik dalam diskusi daring yang digagas Noroid belum lama ini.

"Paling menyedihkan adalah kulit menjadi hitam-hitam, karena ada iritasi kronis. Untuk petugas medis wanita yang masih muda, ini sangat menyedihkan," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement