Rabu 03 Jun 2020 14:02 WIB

Penataan Kawasan Pantai Baron Yogyakarta Ditunda

Penundaan dilakukan terkait alokasi dana yang dialihkan untuk penanganan Covid-19.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul, Yogyakarta, terpaksa menunda penataan kawasan Pantai Baron (Foto: Pantai Baron)
Foto: Republika/ Wihdan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul, Yogyakarta, terpaksa menunda penataan kawasan Pantai Baron (Foto: Pantai Baron)

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul, Yogyakarta, terpaksa menunda penataan kawasan Pantai Baron. Pasalnya, alokasi anggaran dialihkan untuk percepatan penanganan COVID-19.

Sekretaris Daerah Gunung Kidul, Drajad Ruswandono di Gunung Kidul, Rabu (3/6), mengatakan, pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak terhadap wacana penataan kawasan Pantai Baron. Sebab, program infrastruktur milik Pemkab juga terkena.

Baca Juga

"Kami harus melakukan refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19 sehingga sejumlah program infrastruktur harus dicoret dan anggarannya dipindahkan untuk penanggulangan dan pencegahan COVID-19, salah satunya alokasi penataan kawasan Pantai Baron," kata Drajat.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul, Harry Sukmono, mengatakan, anggaran program penataan kawasan Pantai Baron di tahun ini sebesar Rp 6 miliar. Rencananya dana itu digunakan untuk memulai upaya penataan.

Wacana penataan kawasan Baron sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu. Selain menyusun masterplan dan detail engineering design (DED), pemkab juga mulai melakukan pembebasan lahan untuk penataan.

Namun pandemi COVID-19 ini menyebabkan program tersebut harus ditunda. Sesuai dengan surat edaran dari Pemerintah DIY, program yang dibiayai melalui dana keistimewaan ditangguhkan untuk penanganan COVID-19 di wilayah DIY.

"Karena itu, penataan kawasan Baron batal dilaksanakan,” kata.

Ia juga tidak bisa memastikan kapan penataan kawasan Pantai Baron kembali diprogramkan dan dianggarkan. Hal ini dikarenakan kebijakan sepenuhnya berada di tangan Pemerintah DIY. Meski demikian, Hary berharap program bisa dilanjutkan tahun depan agar penataan benar-benar bisa diwujudkan secepatnya.

"Kami berharap bisa diagendakan lagi tahun depan,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement