Rabu 03 Jun 2020 14:39 WIB

Pintu Masuk ke Jawa Barat Masih Disekat

Polda masih melakukan penyekatan lalu lintas di pintu masuk Jawa Barat

Sejumlah pemudik motor menghindari pos penyekatan di jalan raya Rengas Bandung, Kedung waringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/5/2020). H-1 jelang lebaran, penyekatan pemudik di perbatasan Bekasi dan Karawang diperketat
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah/
Sejumlah pemudik motor menghindari pos penyekatan di jalan raya Rengas Bandung, Kedung waringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/5/2020). H-1 jelang lebaran, penyekatan pemudik di perbatasan Bekasi dan Karawang diperketat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat masih melakukan penyekatan lalu lintas di pintu masuk Jawa Barat, meski Operasi Ketupat 2020 telah berakhir. Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Saptono Erlangga mengatakan penyekatan tersebut bersifat kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) di luar kegiatan operasi.

"Melihat situasi saat ini penyekatan masih dilakukan, tetapi bukan dalam bentuk kegiatan operasi, melainkan kegiatan rutin yang ditingkatkan. Konsep untuk penyekatan masih ada, diperpanjang selama tujuh hari," kata Erlangga, Rabu (3/6).

Sementara itu, menurut dia, untuk pos-pos pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di setiap kabupaten dan kota menyesuaikan kebijakan yang diterapkan masing-masing pemda.

Seperti di Kota Bandung yang sejak beberapa waktu lalu telah meniadakan pos PSBB. Sedangkan di wilayah lain masih ada yang menyiagakan pos PSBB, tergantung seperti apa PSBB diberlakukan menjelang adaptasi kebiasaan baru (AKB).

"Kalau di zona biru kan sudah AKB itu, dengan pertimbangan gubernur, dan tergantung dari kabupaten dan kota. Kalau kami dari kepolisian ada polres-polres, mereka mendukung apa yang menjadi kebijakan wilayahnya," kata dia.

Meski tidak ada pos PSBB, menurut dia, aparat kepolisian tetap melakukan pengawasan yang tersebar di titik-titik yang berpotensi ramai. Selain itu, ada juga personel yang mengawasi dengan melakukan patroli.

"Misalnya satu kawasan, nanti diisi oleh beberapa personel, seperti di mal, tentunya kita perhitungkan luas cakupan wilayahnya. Kalau di kawasan restoran, pertokoan, kan itu bisa sambil patroli," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement