REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Manajemen Persita Tangerang meminta PSSI untuk mencari daerah yang paling aman jika kompetisi Liga 1 Indonesia kembali dilanjutkan setelah sebelumnya mencuat opsi bakal digelar September mendatang.
"Bagi kami kalau harus jalan bulan September harus mencari tempat yang paling aman," ujar manajer Persita I Nyoman Suryanthara saat dihubungi di Jakarta, Rabu (3/6).
PSSI pada Selasa, menggelar rapat virtual bersama perwakilan Liga 1 dan Liga 2 membahas opsi-opsi kelanjutan liga.
Selain ada usulan untuk menggelar kompetisi pada September, Liga 1 juga bakal digelar secara tersentralisasi di pulau Jawa sebagai bentuk antisipasi agar tim tak berlama-lama ketika di ruang publik, khususnya bandara.
Apabila melihat situasi terkini penyebaran COVID-19 di pulau Jawa, setiap wilayah memiliki kerentanan sendiri-sendiri. Ada yang sudah mulai terkendali dan adapula yang masih tinggi tingkat penyebarannya seperti di Jawa Timur.
Maka dari itu, ia meminta agar PSSI benar-benar memilih wilayah yang telah dianggap aman terhadap penularan virus berbahaya tersebut. Karena meskipun protokol kesehatan telah diterapkan, bukan berarti bebas dari penularan.
"Tetapi tidak ada yang bisa menjamin di pertandingan," kata dia.
Persita sendiri mengusulkan agar Liga 1 digelar pada Oktober mendatang. Tenggat waktu yang panjang bisa memberikan waktu bagi PSSI melakukan kajian-kajian sembari melihat perkembangan COVID-19 di tiap daerah.