Kamis 04 Jun 2020 00:14 WIB

Iran Kecam Serangan Teror ke Masjid Kabul

Iran bersimpati dengan Pemerintah Afghanistan dan orang-orang yang mencari damai.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ratna Puspita
Ledakan (ilustrasi). Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran Abbas Mousavi mengecam serangan teror yang terjadi di sebuah masjid di Kabul, Afghanistan, pada Selasa (2/6) kemarin.
Foto: Lagalerie.de
Ledakan (ilustrasi). Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran Abbas Mousavi mengecam serangan teror yang terjadi di sebuah masjid di Kabul, Afghanistan, pada Selasa (2/6) kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran Abbas Mousavi mengecam serangan teror yang terjadi di sebuah masjid di Kabul, Afghanistan, pada Selasa (2/6) kemarin. Serangan itu mengakibatkan imam sholat masjid, Mohammad Ayaz Niazi, tewas.

Mousavi seperti dikutip dari kantor berita IRNA, Rabu (3/6), mengatakan, Iran juga bersimpati dengan Pemerintah Afghanistan dan orang-orang yang mencari perdamaian. Menurut Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, sebuah bom telah ditempatkan di dalam masjid.

Baca Juga

Serangan teroris tersebut menewaskan satu dan melukai dua lainnya. Belum ada kelompok atau individu yang mengaku bertanggung jawab atas serangan Kabul. ISIS mengeklaim bertanggung jawab atas serangan bom pinggir jalan terhadap sebuah bus milik stasiun TV lokal di Kabul. Peristiwa ini menewaskan dua karyawan stasiun tersebut.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tariq Arian, mengatakan bom itu menargetkan Masjid Wazir Akber Khan sekitar pukul 19.25. Saat itu para jamaah berkumpul untuk melakukan sholat. Mullah Mohammad Ayaz Niazi adalah salah satu dari dua orang yang meninggal dalam serangan itu. Dia terluka dalam ledakan itu dan menghembuskan nafas terakhir kemudian di rumah sakit. 

Niazi adalah seorang ulama terkenal yang aktif sebagai pemimpin sholat Jumat di masjid. Dia juga seorang profesor Universitas Kabul di departemen Hukum Islam. Masjid ini terletak di area diplomatik keamanan tinggi di dekat kantor beberapa organisasi internasional dan kedutaan besar. Hingga saat ini, tidak ada klaim bertanggung jawab atas serangan itu.  

Namun ISIS telah aktif di Kabul dalam beberapa pekan terakhir dan di masa lalu melakukan serangan di dalam masjid di Afghanistan. Sedangkan milisi Taliban tidak pernah melakukan serangan di dalam masjid.  

Juru bicara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Sediq Sediqqi, mengatakan pemerintah sangat mengutuk serangan itu. "Mengungkapkan kebrutalan dan tidak manusiawi dari mereka yang dengan sengaja melakukan kekerasan terhadap Ulama kita dan orang-orang yang tidak bersalah," ujarnya. 

Serangan terhadap jamaah telah meningkat di Afghanistan. Bulan lalu, sejumlah penyerang tidak dikenal menyerbu sebuah masjid di provinsi Parwan utara, menewaskan 11 orang dan melukai beberapa lainnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement