Rabu 03 Jun 2020 21:34 WIB

Akademisi: Perlu Kreativitas Sikapi Belajar Mengajar Daring

Proses belajar mengajar secara daring bisa menimbulkan kejenuhan.

Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang mahasiswa mengerjakan soal yang diberikan oleh dosennya ketika menjalani proses Ujian Tengah Semester (UTS) di rumahnya. Ilustrasi
Foto: ANTARA/septianda perdana
Seorang mahasiswa mengerjakan soal yang diberikan oleh dosennya ketika menjalani proses Ujian Tengah Semester (UTS) di rumahnya. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Akademisi dari Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Dr Hadawiah Hatita mengatakan dosen dan mahasiswa perlu menumbuhkan kreativitas menyikapi proses belajar mengajar secara daring. Khususnya saat pandemi Covid-19.

Hal itu dikemukakan Hadawiah yang juga Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UMI itu, di Makassar, Rabu (3/6). Pernyataanya menyikapi mulai adanya kejenuhan menerapkan proses belajar mengajar secara daring sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Dia mengatakan proses belajar mengajar secara daring ini menjadi keharusan di tengah pandemi Covid-19, sehingga dapat menerapkan pembatasan sosial dan fisik untuk memutus mata rantai penularan virus corona jenis baru itu.

Dalam proses belajar mengajar yang melibatkan dosen dan mahasiswanya itu, lanjut dia, juga harus berhadapan dengan sejumlah persoalan teknis dan nonteknis di lapangan, seperti sinyal yang tidak mendukung, paket data habis, keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki mahasiswa karena harus kembali ke kampung ataupun bertahan di tempat indekos.