REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Sebanyak 140 orang pedagang yang ada di Pasar Taman, Sidoarjo, Jawa Timur mengikuti uji cepat (rapid test) sebagai upaya memutus rantai pandemi COVID-19 khususnya di dalam pasar.
Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sidoarjo Kombes Sumardji mengatakan pasar memang menjadi tempat bertemunya orang banyak."Kami memaklumi apabila ada pedagang menolak ikut rapid test. Hal itu wajar karena kemungkinan ada di antara mereka secara psikis takut mengikutinya," katanya di sela pelaksanaan tes di pasar setempat.
Ia mengemukakan, pihaknya meminta supaya para pedagang dan juga masyarakat tidak takut karena ini demi kepentingan bersama dalam memutus pandemi COVID-19.
"Hasilnya, kurang dari sepuluh pedagang yang dinyatakan reaktif, kemudian selanjutnya dilakukan uji swab," katanya di Sidoarjo, Rabu (3/6).
Ia mengatakan, sejumlah pedagang di Pasar Taman Kabupaten Sidoarjo enggan diuji cepat yang dilakukan Dinas Kesehatan kabupaten setempat. "Petugas dari TNI dan Polri terpaksa menjemput mereka agar mau mengikuti uji cepat massal untuk mencegah penyebaran COVID-19 ini," katanya.
Di Sidoarjo, kata dia, dilakukan berbagai upaya untuk memutus pandemi, salah satunya dengan pembentukan kampung tangguh. "Kampung Tangguh itu dibentuk sebagai upaya meminimalisir penyebaran COVID-19 di tingkat paling rendah di tatanan masyarakat," katanya.
Di Kabupaten Sidoarjohari ini tercatat 19 orang positif sehingga jumlah totalnya mencapai 702 orang. "Kami terus mendorong masyarakat supaya membiasakan budaya hidup bersih dengan sering cuci tangan, pakai masker dan juga menjaga jarak minimal satu meter," katanya.