REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Aturan jumlah hari karantina di Italia bisa saja berubah. Seorang ahli virologi dan anggota komisi medis FIGC (Federasi Sepak bola Negeri Piza), Profesor Vincenzo Salini mengatakan hal itu.
Pada 20 Juni 2020, Serie A musim 2019/2020 kembali dilanjutkan. Tentunya para pelaku yang terlibat, harus mengikuti protokol kesehatan. Salah satunya, mereka perlu menjalani tes covid-19. Bagi yang positif, wajib isolasi mandiri. Bahkan bisa berlaku untuk semua individu dalam tim. Seperti biasa, periode isolasi selama 14 hari.
Belakangan, kekuatan virus corona dinilai menurun di negeri piza. Kondisi demikian berpotensi menghadirkan kebijakan baru mengenai periode karantina.
"Kami mencoba melihat perkembangan situasi. Tetapi dengan penurunan kekuatan virus, kami dapat mengubah aturan seiring berjalannya waktu," ujar Salini kepada Rai Sport, dikutip dari Football Italia, Rabu (3/6).
Menurut ahli medis tersebut, secara klinis dan epidemiologis virus covid-19 melemah di negerinya. beberapa ahli virologi setempat, menyatakan hal serupa. Ia belum bisa menjelaskan mengapa demikian. Faktanya kasus corona di Italia, menurun secara signifikan.
"Kami tidak tahu mengapa hal itu terjadi. Mungkin cuaca panas turut memengaruhi. Bisa jadi virus telah bermutasi. Faktanya adalah kami tidak lagi memiliki pasien yang harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit San Raffelle di Milan," ujar Salini.
Pada intinya, ia sangat berharap sisa musim 2019/2020 berjalan baik. Belakangan muncul wacana, sebagian penonton bisa hadir di stadion-stadion di Serie A.