REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mendorong penyusunan protokol usaha yang dipelopori Kementerian Kesehatan dalam menghadapi era kenormalan baru (new normal). Sementara untuk sektor pariwisata, Luhut menegaskan pemerintah akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat pada destinasi-destinasi wisata.
Luhut menggarisbawahi agar penyusunan protokol industri tetap mengacu pada standar penanggulangan Covid-19, seperti menerapkan jaga jarak (physical distancing), penggunaan masker dan cuci tangan. Hal itu disampaikan Luhut dalam rapat koordinasi Protokol Pelaksanaan Usaha di Era Kenormalan Baru bersama sejumlah kementerian/lembaga terkait.
"Yang penting yang tiga. Jaga jarak, masker dan cuci tangan. Itu soal kecil, tapi kalau kita lakukan dampaknya besar karena menyangkut kepada protokol kesehatan," katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu (3/6).
Luhut mengatakan banyak para pelaku industri yang bingung karena banyaknya informasi yang berbeda. "Saya sarankan Kemenkes dan Satgas (Gugus Tugas Covid-19) memimpin ini, disamakan, tapi tanpa mengubah spesifik-spesifik di industri-industri tersebut," ujarnya.
Sementara itu, di sektor pariwisata, Luhut mengatakan pemerintah akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat di daerah-daerah tujuan turis yang berstatus zona hijau. "Walaupun dari hasil studi yang dibuat, turis domestik itu paling cepat baru bisa jalan mungkin di Juli akhir atau Agustus. Kalau turis luar negeri saya kira masih bertahap mungkin baru September. Tapi kita lihat perkembangan ini," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Luhut juga meminta Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo untuk terus melakukan pembaruan data penanganan Covid-19 di Indonesia secara berkala melalui aplikasi Bersatu Lawan Covid-19. Menurut Luhut, data akurat akan menjadi acuan bagi dunia internasional menilai keseriusan Indonesia menangani pandemi ini.
"Saya titip Pak Doni aplikasi Bersatu Lawan Covid-19 agar diperbarui terus. Karena itu akan menjadi acuan bagi dunia. Jadi acuan orang-orang yang di luar negeri yang mau datang ke Indonesia. World Bank berikan apresiasi kepada Indonesia. Saya paparkan mengenai penanganan Covid-19 dari Pak Doni. Mereka gembira lihat itu," tutupnya.