REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Sejumlah desa di pesisir pantai Kabupaten Indramayu dilanda banjir akibat gelombang tinggi air laut, Rabu (3/6) malam. Banjir yang dikenal dengan istilah rob itu bahkan masuk ke dalam rumah-rumah warga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika, banjir rob di antaranya terjadi di Desa Benda Kecamatan Karangampel, Desa/Kecamatan Juntinyuat, Desa Majakerta dan Desa Balongan di Kecamatan Balongan, Desa Singaraja dan Desa Karangsong di Kecamatan Indramayu serta Desa Pabean Ilir Kecamatan Pasekan.
Selain itu, banjir rob juga dilaporkan terjadi di Desa Cemara Kulon Kecamatan Losarang, Desa Cemara dan Cangkring Kecamatan Cantigi, Desa Ujunggebang Kecamatan Sukra, serta Desa Eretan Wetan, Eretan Kulon dan Kertawinangun Kecamatan Kandanghaur.
Salah seorang warga Blok Tegur, Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Nurdin (43), menjelaskan, banjir rob mulai terjadi sejak pukul 17.00 WIB. Air masuk ke sebagian rumah warga dengan ketinggian bervariasi hingga sekitar 40 cm. "Sejak saya lahir, baru pertama kali ini rob terjadi di sini,’’ kata Nurdin.
Hingga sekitar pukul 21.00 WIB, banjir di Blok Tegur belum surut.
Hal senada diungkapkan salah seorang warga Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Haris. Dia menyebutkan, air mulai naik sekitar pukul 17.00 WIB. Tak hanya menggenangi jalan, air juga masuk ke dalam rumah-rumah warga dengan ketinggian bervariasi.
‘’Sebenarnya rob sudah langganan, tapi kali ini yang terparah sepanjang tahun ini,’’ tutur Haris kepada Republika. Dia mengatakan, banjir mulai berangsur surut sekitar pukul 21.30 WIB.
Dihubungi terpisah, Koordinator Lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, Waminuddin, mengatakan, banjir terjadi hampir merata di sepanjang wilayah pesisir Indramayu.
Waminuddin menyebutkan, banjir rob mulai terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Ketinggian air paling parah terjadi di Blok Pang-pang, Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, dengan ketinggian hingga sekitar satu meter. ‘’Air banjir naik secara perlahan,’’ ujar Waminudin.