REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Masjid-masjid di Jalur Gaza dibuka kembali pada Rabu (3/6) setelah penutupan 70 hari karena virus corona. Dilansir di laman gulftoday seorang muslim mengaku sangat gembira meskipun ada kekhawatiran atas pandemi.
“Sebagian besar keluarga adalah karyawan dan karena mereka telah melanjutkan pekerjaan mereka di kantor, mereka telah membawa anak-anak mereka kembali ke sekolah penitipan anak kami,” kata Hind Assousi, kepala sekolah TK Senyum Cantik di Kota Gaza.
Mengenakan masker hitam, seorang imam di Kota Gaza berazan saat masjid dibuka kembali di kantong Palestina dengan langkah-langkah kesehatan di tempat.
Ahmed Al Safadi, seorang Imam di Gaza mengatakan puluhan orang menghadiri sholat subuh di masjidnya.
"Kesenangan orang-orang saat kembali ke rumah Tuhan adalah berkah yang luar biasa," kata dia.
Kementerian urusan agama Gaza mengatakan jamaah diminta untuk mengenakan masker wajah di dalam masjid, yang akan didesinfeksi secara teratur sebagai tindakan pencegahan. Sedangkan anak-anak dan orang sakit tidak diizinkan untuk berjamaah saat ini.
Di Kota Gaza, Khader Mussa mengatakan dia sangat gembira menghadiri sholat subuh tetapi juga berhati-hati untuk melindungi kesehatannya.
"Saya sampai di sana hanya dua menit sebelum shalat dimulai untuk menghindari kontak dengan jamaah lain dan kemudian pergi pada akhirnya, tanpa berjabat tangan dengan siapa pun," kata pria berusia 40 tahun itu.
Beberapa masjid membuka pintu mereka 10 hari yang lalu untuk merayakan Idul Fitri, tetapi baru kemarin masjid ini melakukan pembukaan kembali penuh.
"Kami senang masjid telah dibuka. Kami berterima kasih kepada Tuhan, yang melindungi kami dari virus corona di Jalur Gaza," kata Muhammad Hamad.