REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penyelenggara Liga Primer Inggris akan menggelar diskusi tentang tenggat waktu penyelenggaraan kompetisi domestik, Kamis (4/4) waktu setempat, setelah dijadwalkan kembali berjalan pada 17 Juni mendatang.
Seluruh klub peserta liga akan dilibatkan dalam fiksasi teknis seandainya musim 2019/20 tidak selesai dalam waktu yang direncanakan. Sebab, beberapa jadwal pertandingan belum menemukan jadwal yang tepat.
Dalam diskusi tersebut, protokol pertandingan pun bakal kembali dibahas untuk mengambil pandangan lebih lanjut dari sudut pandang klub. Berdasarkan kebijakan penyelenggara Liga Primer Inggris, hanya 300 orang yang diizinkan masuk ke dalam stadion.
CEO Liga Primer Inggris, Richard Masters berkata pada BBC, musim kompetisi bisa saja dihentikan jika terdapat gelombang kedua penyebaran virus. Namun, pembatalan liga mendapatkan pertentangan dari beberapa klub.
Sebagian klub ingin peraturan degradasi dihapuskan musim ini. Namun, hal itu ditolak oleh federasi sepakbola Inggris (FA). Alhasil, Liga Primer Inggris memutuskan tetap menggelar kompetisi untuk menghindari protes dari pihak penyiar dan berbagai persoalan lainnya.
Sebanyak 92 pertandingan sisa akan tetap digelar dengan sistem kandang-tandang. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan penyelenggara melaksanakan laga di tempat netral.
Mereka juga berniat menggelar pertandingan dengan tetap memanjakan suporter. Rencana menggunakan siaran langsung melalui konferensi video sedang dipertimbangkan. Konsep itu sudah dipakai di Liga Denmark dalam pertandingan AGF Aarhus melawan Randers, akhir pekan lalu.