Kamis 04 Jun 2020 08:24 WIB

KLHK Lakukan TMC Di Sumatera Selatan dan Jambi

TMC dengan melakukan penyemaian garam agar terjadi hujan dan lahan gambut tetap basah

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Agus Yulianto
Hujan buatan. (Ilustrasi)
Foto: BPPT
Hujan buatan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mulai lakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla. Upaya ini dimulai di Sumatera Selatan dan Jambi.

Sebanyak 1,6 ton garam (NaCl) mulai disebarkan di awan potensial yang terdapat di Ogan Komering Ilir, Banyuasin dan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Pelaksanaan TMC dimulai pada 2 Juni 2020.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK Basar Manullang mengatakan, pesawat Cassa C 212 TNI AU yang digunakan untuk TMC di Riau dipindahkan ke Sumatera Selatan. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan karhutla lebih dini di Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi.

"Jika dilihat dari jumlah hotspot dan kejadian karhutla di Sumatera Selatan dan Jambi memang sedikit, namun sebagai upaya antisipasi musim kemarau yang akan tiba, kami memindahkan pesawat Cassa C 212 ke Palembang," kata Basar, dalam keterangannya, Rabu (3/6).

Sebelumnya, selama dua pekan terakhir di Riau, TMC melakukan panaburan garam sebanyak 12,8 ton dan berhasil menaikkan volume hujan sebanyak 44,1 juta m3. Kenaikan volume hujan melalui TMC membuat gambut menjadi basah dan mengisi air di kanal-kanal, serta embung sehingga mengurangi potensi terjadinya karhutla.

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) wilayah Sumatera, KLHK, Ferdian Krisnanto menyampaikan. dalam melakukan pencegahan karhutla, koridornya tetap tergabung dalam Satgas karhutla Provinsi Sumatera Selatan. Pada pelaksanaannya, operasi pencegahan juga dilakukan di darat yang dilaksanakan juga oleh pihak KLHK dengan personil Manggala Agni dan didukung pihak TNI, Polri, BPBD bersama instansi terkait lainnya.

"Potensi hujan masih ada, jadi kita lakukan TMC dengan melakukan penyemaian garam agar terjadi hujan dan lahan gambut tetap basah," kata Ferdian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement