Kamis 04 Jun 2020 12:29 WIB

Nilai Tabungan Mandiri Syariah Tumbuh 16,77 Persen

Terobosan teknologi berkontribusi dalam penambahan rekening baru Mandiri Syariah.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Senin (20/4) sebesar 52 poin atau 0,34 persen ke level Rp15
Foto: ANTARA/nova wahyudi
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Senin (20/4) sebesar 52 poin atau 0,34 persen ke level Rp15

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mencatatkan pertumbuhan nilai Tabungan sebesar 16,77 persen dari semula Rp 35,10 triliun menjadi Rp 40,99 triliun per April 2020 (yoy). Ini menempatkan Tabungan Mandiri Syariah di posisi keenam di jajaran perbankan nasional.

Group Head Funding, Hajj and Umra Mandiri Syariah Vita Andrianty menyampaikan ungkapan syukur dan terima kasih atas kepercayaan masyarakat Indonesia telah memilih bank syariah, khususnya Mandiri Syariah. Bank berkomitmen untuk memberikan layanan yang lebih baik.

"Ini adalah amanah yang akan kami jaga dengan sebaik-baiknya sekaligus tekad untuk memberikan manfaat lebih bagi nasabah dan umat," kata Vita dalam keterangan pers, Kamis (4/6).

Vita menambahkan, bank dituntut kreatif dalam melakukan pendekatan dan memberikan solusi kepada nasabah di tengah kondisi pandemi. Salah satunya melalui layanan digital. Bank Syariah memiliki fitur pembukaan rekening online melalui aplikasi Mandiri Syariah Mobile (MSM).

Menurutnya, terobosan teknologi ini turut berkontribusi dalam penambahan rekening baru. Sejak diluncurkan pada akhir tahun 2019, semakin banyak masyarakat yang membuka rekening tabungan secara online. Terutama pada era Covid-19 yang membatasi aktivitas sosial masyarakat dan semakin familiar berinteraksi melalui online.

Ini juga berimbas pada peningkatan layanan online perbankan, termasuk melakukan pembukaan rekening dan pembayaran transaksi secara digital. Melalui MSM masyarakat dapat membuka rekening tanpa harus datang ke Kantor Cabang.

"Cukup dengan mengunduh MSM di handphone dan mengikuti prosesnya, dalam waktu 10 menit saja, masyarakat sudah memiliki rekening Mandiri Syariah," katanya. 

Corporate Secretary Mandiri Syariah Ahmad Reza mengatakan, penambahan jumlah Tabungan telah berkontribusi pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga. DPK per April 2020 tumbuh sebesar 15,61 persen dari Rp 86,86 triliun menjadi Rp 100,42 triliun (yoy).

Pertumbuhan Tabungan juga menjadikan porsi low cost fund atau dana murah Bank naik dari 54,15 persen menjadi 56,91 persen (yoy). Adapun total aset Mandiri Syariah per April 2020 mencapai Rp 113,14 triliun.

Reza menambahkan, Pembiayaan Mandiri Syariah tetap tumbuh di kuartal I 2020 sebesar 8,35 persen dari Rp 69,67 triliun menjadi Rp 75,48 triliun per April 2020 (yoy). Dari indikator bisnis diatas, Mandiri Syariah mencatatkan kenaikan signifikan pada rasio laba terhadap ekuitas (return on equity/ROE) di level 15,23 persen per April 2020.

"Ini menjadikan Mandiri Syariah sebagai bank syariah terbesar dengan rasio profitabilitas bank yang baik," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement