Ketua Kelompok Tani Gemah Ripah, Winaryati merawat tanaman sayur hidroponik di kampung sayur organik Bausasran, Danurejan, Yogyakarta, Kamis (4/6). Aneka jenis tanaman sayur konsumsi sehari-hari seperti cabai, selada, tomat, sawi, kangkung, bayam, seledri hingga terung dibudidayakan di kampung sayur percontohan Bausasran (FOTO : Wihdan Hidayat/ Republika)
Ketua Kelompok Tani Gemah Ripah, Winaryati merawat tanaman sayur hidroponik di kampung sayur organik Bausasran, Danurejan, Yogyakarta, Kamis (4/6). Aneka jenis tanaman sayur konsumsi sehari-hari seperti cabai, selada, tomat, sawi, kangkung, bayam, seledri hingga terung dibudidayakan di kampung sayur percontohan Bausasran (FOTO : Wihdan Hidayat/ Republika)
Ketua Kelompok Tani Gemah Ripah, Winaryati merawat tanaman sayur hidroponik di kampung sayur organik Bausasran, Danurejan, Yogyakarta, Kamis (4/6). Aneka jenis tanaman sayur konsumsi sehari-hari seperti cabai, selada, tomat, sawi, kangkung, bayam, seledri hingga terung dibudidayakan di kampung sayur percontohan Bausasran (FOTO : Wihdan Hidayat/ Republika)
Ketua Kelompok Tani Gemah Ripah, Winaryati merawat tanaman sayur hidroponik di kampung sayur organik Bausasran, Danurejan, Yogyakarta, Kamis (4/6). Aneka jenis tanaman sayur konsumsi sehari-hari seperti cabai, selada, tomat, sawi, kangkung, bayam, seledri hingga terung dibudidayakan di kampung sayur percontohan Bausasran (FOTO : Wihdan Hidayat/ Republika)
Deplot bibit tanaman sayur hidroponik di kampung sayur organik Bausasran, Danurejan, Yogyakarta, Kamis (4/6). Aneka jenis tanaman sayur konsumsi sehari-hari seperti cabai, selada, tomat, sawi, kangkung, bayam, seledri hingga terung dibudidayakan di kampung sayur percontohan Bausasran (FOTO : Wihdan Hidayat/ Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aneka jenis tanaman sayur konsumsi sehari-hari seperti cabai, selada, tomat, sawi, kangkung, bayam, seledri hingga terung dibudidayakan di kampung sayur percontohan Bausasran, Danurejan, Yogyakarta, Kamis (4/6).
Kini produknya sudah merambah ke sistem hidroponik dan untuk satu deplot yang dimiliki mampu menghasilkan Rp 1,2 juta dari sayur organik.
sumber : Republika
Advertisement