REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya buka suara dan menanggapi laporan yang menyebutnya diungsikan ke bunker Gedung Putih saat demonstrasi memprotes kematian George Floyd berlangsung di Washington.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Rabu (3/6), Trump mengakui bahwa dia memang mengunjungi bunker Gedung Putih. Tapi dia mengklaim datang ke tempat itu bukan karena alasan keamanan, tapi hanya sekadar melakukan inspeksi.
“Itu adalah laporan palsu (yang menyebutnya diungsikan ke bunker). Saya turun di siang hari dan saya berada di sana untuk waktu yang sangat singkat dan lebih untuk inspeksi. Masalah-masalah ini (protes kematian George Floyd) terjadi pada malam hari, bukan siang hari,” kata Trump, seperti dikutip laman The Hill.
Dia pun membantah laporan yang menyebut bahwa agen Secret Service memintanya pergi ke bunker karena insiden keamanan. “Tidak, mereka (Secret Service) sama sekali tidak mengatakan itu pada saya. Mereka mengatakan ini saat yang tepat untuk turun, lihatlah, karena mungkin suatu saat Anda akan membutuhkannya,” ucapnya.
Pada Jumat pekan lalu, Trump dilaporkan diungsikan ke bunker Gedung Putih. Hal itu dilakukan saat massa pendemo mulai membongkar barikade sementara di luar gedung.
Trump dibawa ke bunker pada pukul 19.00 waktu setempat. Istrinya, Melania, dan anaknya Barron turut diungsikan ke bunker. Secret Service kemudian meningkatkan situasi keamanan dari kuning menjadi merah.