Kamis 04 Jun 2020 17:04 WIB

UEA Kecam Serangan Bom di Masjid Kabul

Dua orang terbunuh dalam ledakan di Masjid Wajir Akbar.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Teguh Firmansyah
Serangan bom di Afghanistan (ilustrasi).
Foto: Reuters
Serangan bom di Afghanistan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, UNI EMIRAT ARAB -- Kementerian Luar Uni Emirat Arab (UEA) berbelasungkawa kepada keluarga korban pengeboman di Kabul, Afganistan. Dalam pernyataan resminya, Kementerian UEA mengatakan sangat mengutuk serangan teror yang menargetkan Masjid Wazir Akbar Khan Kabul, dan menelan sejumlah korban meninggal dan cedera. 

"Kami berbelasungkawa kepada keluarga korban dan semoga korban terluka dapat segera pulih," tulis Kementerian Luar Negeri UEA dalam pernyataan yang disampaikan Kamis (4/6) yang dikutip di khaleejtimes.com.

Kementerian Luar Negeri UEA juga menyatakan kecaman terhadap tindakan kriminal ini dan penolakannya terhadap semua bentuk kekerasan yang bertujuan untuk merusak keamanan dan stabilitas dan bertentangan dengan semua nilai dan prinsip agama dan kemanusiaan.

Sebelumnya, setidaknya dua orang tewas akibat ledakan yang terjadi di sebuah Masjid Wazir Akbar Khan, Kabul pada Selasa (2/6) sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Setelah melalui penyelidikan menyeluruh, ledakan itu diketahui disebabkan oleh bahan peledak yang disembunyikan di halaman utama masjid.

"Dari kejadian itu, seorang ulama terkenal, Mawlana Ayaz Niazi dan seorang pria lain dinyatakan meninggal dunia, sedangkan delapan orang dilaporkan mendapatkan luka-luka," ujar juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tareq Aryan dikutip dari Shine, Kamis (4/6).

Ledakan yang terjadi di salah satu tempat ibadah paling terkenal di kota itu, mengirimkan gelombang kejutan ke zona yang lebih luas. Beberapa alarm yang berada di kedutaan dan kantor internasional menyala dan menyebabkan beberapa petugas bergegas mencari lokasi aman.

Masjid Wazir Akbar Khan berada di pintu masuk utama ke Zona Hijau Kota Kabul, Afghanistan. Masjid ini bisa diakses dari dalam maupun luar area yang dikontrol ketat. Para pimpinan tinggi di Afghanistan disebut sering mengunjungi masjid untuk melaksanakan shalat.

Imam masjid Ayaz Niazi, imam yang terkenal di wilayah tersebut, termasuk di antara korban yang terbunuh akibat ledakan bom itu. Ia diketahui kerap menyampaikan khotbah-khotbahnya bermuatan politis dan sering kali dihadiri banyak jamaah hingga berkerumun di halaman luar masjid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement