REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bakal menerbitkan dua surat utang negara global atau global bond. Yakni Samurai Bond untuk Jepang serta Euro Bond untuk Eropa.
Direktur Surat Utang Negara Ditjen PPR Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, menuturkan, penerbitan dua global bond itu memang sudah dijadwalkan akan diterbitkan pada semester kedua ini. Namun, terkait waktu dan target perolehan dana, belum dapat disampaikan.
"Ini strategi pemerintah, tidak boleh bocor karena posisi kita bisa terpojok dan situasinya tidak menguntungkan bagi Indonsia," kata Deni dalam Sosialisasi Rencana Penerbitan Diaspora Bonds bersama KBRI Tokyo, Kamis (4/6).
Ia menjelaskan, di masa pandemi kali ini, pihaknya juga tengah mencermati minat pasar khususnya di dua wilayah yang menjadi target penerbitan instrumen surat utang itu. Kemenkeu, kata dia, juga harus melihat negara-negara kompetitor yang berencana menerbitkan global bond.
"Ada pertimbangan-pertimbangan waktu juga. Misalnya di hari tersebut ada kompetitor yang mau masuk, jadi kita masuk pas hari kosong," ujarnya.
Direktur Pembiayaan Syariah, Ditjen PPR Kementerian Keuangan, Dwi Irianti Hadiningdyah, menambahkan, pada instrumen syariah, pemerintah juga berencana menerbitkan global sukuk. Hanya saja, seperti halnya di instrumen konvensional, pihaknya belum dapat menjelaskan lebih detail mengenai jadwal penerbitan.
"Yang jelas dalam waktu dekat, kita sudah persiapkan semuanya," kata Dwi.