Kamis 04 Jun 2020 18:53 WIB

Gelar Tes Massal, Pemkot Cirebon Temukan Warga Hasil Reaktif

Pemkot Cirebon juga telah menggelar tes swab bagi keluarga pasien Covid-19

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rapid Test (Ilustrasi). Dinas Kesehatan Kota Cirebon menggelar rapid test massal terhadap 169 orang warga di dua RW, yakni RW 01 dan RW 10, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kamis (4/6). Hasilnya, ditemukan warga dengan hasil reaktif.
Foto: AP Photo/John Minchillo
Rapid Test (Ilustrasi). Dinas Kesehatan Kota Cirebon menggelar rapid test massal terhadap 169 orang warga di dua RW, yakni RW 01 dan RW 10, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kamis (4/6). Hasilnya, ditemukan warga dengan hasil reaktif.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Dinas Kesehatan Kota Cirebon menggelar rapid test massal terhadap 169 orang warga di dua RW, yakni RW 01 dan RW 10, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kamis (4/6). Hasilnya, ditemukan warga dengan hasil reaktif.

Rapid test massal itu digelar di SD Pesisir. Rapid test dilakukan karena ada warga di daerah tersebut yang positif terpapar Covid-19 dan saat ini sudah menjalani perawatan dan isolasi di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon.

Selain rapid tes, petugas dari puskesmas setempat juga telah melakukan tes swab untuk keluarga dekat pasien yang terpapar Covid-19."Sudah lima orang yang kami lakukan tes swab," kata Kepala Puskesmas Pesisir, Indrani.

Namun, jumlah tersebut kemungkinan bisa bertambah. Pasalnya, petugas masih melakukan tracing terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 yang ada di Kelurahan Panjunan tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Edy Sugiarto, mengungkapkan, dari 169 orang warga yang diakukan rapid test, ada deapan orang di antaranya yang hasilnya reaktif.

"Untuk yang hasilnya reaktif, akan segera dilakukan tes swab di RS Gunung Jati, Kota Cirebon," tukas Edy.

Lurah Panjunan, Didi Cardi, menjelaskan, warganya yang telah dinyatakan positif Covid-19 sebenarnya tidak pernah pergi kemana-mana. Hal itu diketahuinya setelah menanyakan riwayat perjalanan warganya yang positif Covid-19 tersebut.

"Katanya tidak pernah kemana-mana dan tidak pernah mendapatkan kunjungan dari keluarga yang ada di luar kota," kata Cardi.

Di kelurahan Panjunan, lanjut Cardi, sudah ada gugus tugas yang terdiri dari pengurus RT, RW , lurah termasuk babinsa dan babinkamtibas yang mencatat secara rutin warga yang datang ke wilayahnya.

Selama ini, sudah ada sekitar 100 orang yang datang ke kelurahan tersebut."Tapi mereka dilengkapi dengan surat keterangan sehat dari daerah asal,"ujar Cardi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement