Kamis 04 Jun 2020 19:01 WIB

IK-DMI Bagikan Termometer ke Sejumlah Masjid di Depok

Pembagian termometer sebagai bagian persiapan sholat Jumat besok.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
IK-DMI Bagikan Termometer ke Sejumlah Masjid di Depok. Ilustrasi.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
IK-DMI Bagikan Termometer ke Sejumlah Masjid di Depok. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (IK-DMI) membagikan alat pengukur suhu tubuh ke masjid-masjid di wilayah Depok dan sekitarnya. Upaya ini dilakukan karena sejumlah daerah yang dinyatakan aman Covid-19 mulai bersiap melaksanakan sholat Jumat di masjid. 

Ketua Umum IK-DMI, Hamdan Rasyid menyatakan, pembagian alat pengukur suhu tubuh ini kebutuhan penting karena masjid sangat memerlukan untuk mengecek suhu setiap jamaah yang akan melaksanakan sholat Jumat besok. Selain itu, masjid juga memerlukan peralatan protokol kesehatan, seperti hand sanitizer, disinfektan, masker dan lainnya. 

Baca Juga

"Ini bagian dari upaya IK-DMI menyiapkan masjid melakukan protokol cegah tangkal Covid-19 secara benar. Alat pengukur suhu tubuh salah satu yang coba kita bagikan karena kebanyakan masjid tidak bisa menyediakan, pernah sangat langka dan harganya relatif mahal," ujarnya dalam siaran persnya, Kamis (4/6). 

Setidaknya tahap awal, hingga saat ini tersedia sekitar seratusan untuk didistribusi sesuai pengajuan para DKM/Takmir Masjid. Mereka terdata dari wilayah Jakarta, Banten dan kebanyakan dari Jawa Barat. Ada juga daerah lainnya.

“Kami akan terus mengajak kepada pemerintah dan kaum dermawan untuk ikut berpartisipasi mengingat lebih dari 350 ribu masjid membutuhkannya," ucapnya. 

Hamdan menegaskan bekerja sama dengan Komite Relawan Masyarakat Tangguh Bencana (MTB) dan Yayasan Silih Asah Asih Asuh untuk membantu masjid melalui gerakan donasi terbuka. Donasi dapat diikuti oleh siapa pun yang peduli dengan masjid, salah satu institusi sosial yang langsung terdampak pandemi Covid-19. 

Sekretaris Umum MPP IK-DMI, Mastuki menambahkan, khatib itu orang yang masmu'ul kalam, kata-katanya didengar dan dipatuhi oleh jamaah. Karena itu, menurut dia, khatib seharusnya berperan lebih besar lagi sebagai motor dan aktor dalam kegiatan masjid. 

"Nah kita mulai dari hal kecil menerapkan protokol kesehatan di masjid. Salah satunya alat pengukur suhu ini," katanya. 

Sementara itu, Ketua Presidium Komite Relawan Masyarakat Tangguh Bencana Covid-19, Adang Wijaya menyatakan kesiapannya mengajak semua pihak, menyediakan sistem donasi dan pendistribusian sampai ke tiap masjid. ”Kami sampaikan terima kasih kepada pihak donatur dan dermawan yang mulai membantu, berpartisipasi menyiapkan pengukur suhu, apa pun mereknya," ujarnya. 

Sebelumnya Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) membuat edaran yang berisi tata cara pembukaan masjid untuk jamaah baik salat lima waktu maupun Jumatan. PP DMI berharap pembukaan masjid di masa new normal benar-benar diikuti penerapan protokol cegah tangkal Covid-19 dari DKM/takmir masjid. Masjid juga diminta menyiagakan Pos Reaksi Cepat (PRC) jika terdapat jemaah tertular Covid-19.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement