Kamis 04 Jun 2020 19:15 WIB

Survei: Kepercayaan Publik Swedia Terhadap Pemerintah Turun

Tingkat kematian Covid-19 di Swedia paling tinggi di negara-negara nordik.

Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID,  STOCKHOLM -- Kepercayaan masyarakat Swedia pada kemampuan pemerintah dan lembaga kesehatan untuk menangani wabah virus Corona baru menurun di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang tingkat kematian yang tinggi. Demikian  hasil survei perusahaan riset Novus untuk televisi layanan publik SVT yang diterbitkan pada Kamis.

Keputusan pemerintah Swedia untuk tidak menerapkan lockdown seperti di banyak negara lainnya di Eropa didukung secara luas oleh masyarakat. Namun tetapi kritik terus berkembang dalam beberapa pekan terakhir karena tingginya angka kematian akibat Covid-19 di negara itu  dibandingkan dengan negara Nordik lainnya, terutama di kalangan orang tua.

Baca Juga

Jumlah persentase warga yang memiliki kepercayaan tinggi atau cukup tinggi pada kemampuan pemerintah untuk menangani wabah Covid-19 turun menjadi 45 persen pada Juni dibandingkan dengan 63 persen pada April.

Sementara tingkat kepercayaan untuk Badan Kesehatan Masyarakat Swedia, yang telah memimpin kampanye untuk menjaga jarak sosial dan langkah-langkah kebersihan, juga turun menjadi 65 persen dari 73 persen.

Dalam survei terpisah oleh perusahaan riset Demoskop yang diterbitkan oleh harian Aftonbladet, jumlah warga yang memiliki keyakinan tinggi atau cukup tinggi pada langkah otoritas publik terkait pandemi turun menjadi 55 persen dari angka 65 persen pada April.

"Mengingat fakta bahwa angka kematian Swedia menonjol dalam perbandingan internasional, sangat mengejutkan bahwa tingkat kepercayaan di Swedia tetap begitu tinggi," kata Peter Santesson, seorang analis di Demoskop.

"Itu menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi pada otoritas publik yang ada di Swedia," ujar Santesson.

Seperti diketahui saat sebagian besar negara Eropa melakukan penguncian pada masa awal wabah, Swedia lebih mengandalkan langkah-langkah jaga jarak sosial secara sukarela yang lebih lambat dalam mencegah penyebaran Covid-19. Tujuannya untuk meringankan beban ekonomi.

Namun, jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai lebih dari 4.500 orang di Swedia. Angka itu jauh lebih tinggi daripada gabungan jumlah kematian di Norwegia, Denmark dan Finlandia.

Suatu publikasi online ilmiah Ourworldindata.org. menempatkan angka kematian Covid-19 Swedia di 443 kematian per satu juta orang. Jumlah itu adalah yang tertinggi di Eropa untuk sebagian waktu pada bulan Mei. Denmark memiliki sekitar 100 kematian per satu juta orang, sementara Norwegia 44 kematian dan Finlandia 58.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement