REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Jutaan anak terlantar dan lebih dari 29.000 lainnya terbunuh sejak meletusnya perang saudara Suriah pada 2011. Hal itu berdasarkan laporan bersama oleh Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) dan Anadolu Agency.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingati Hari Anak-Anak Tak Berdosa Korban Perang Sedunia pada 4 Juni setiap tahun guna mengingatkan komitmen seluruh negara pada hak-hak anak. Peringatan tahunan itu mengingatkan bahwa anak-anak dirugikan akibat perang saudara di Suriah.
Sebanyak 6,7 juta warga Suriah, termasuk 2,5 juta anak-anak, harus meninggalkan negara mereka karena perang saudara, menurut data PBB. Sejak Maret 2011, setidaknya 29.296 anak tewas di Suriah oleh pihak-pihak yang terlibat konflik, sementara banyak lainnya terluka atau cacat, menurut laporan tersebut. Rezim Suriah menyebabkan sebagian besar kematian, menewaskan 22.853 anak-anak, sementara pasukan Rusia membunuh 2.005 anak-anak, tutur laporan itu.
Sementara itu, 223 anak tewas dalam serangan kelompok teroris YPG/PKK, dan 956 tewas oleh kelompok teroris DAESH/ISIS, ungkap laporan itu. Sekitar 1.000 anak tewas oleh kelompok oposisi bersenjata dan kelompok anti-rezim, dan 924 anak lainnya tewas oleh Pasukan Koalisi Global Anti-Daesh, kata mereka.
Laporan itu juga menyebutkan sebanyak 1.282 pembunuhan anak-anak oleh pihak tak dikenal lainnya. Sebanyak 217 serangan kimia, yang dilakukan oleh rezim Assad sejak Maret 2011, menewaskan 205 anak-anak, menurut laporan itu.
Lebih dari 170 anak-anak disiksa sampai mati oleh rezim, sementara itu semua pihak yang terlibat dalam konflik di negara itu masih menahan sedikitnya 4.816 anak di penjara, kata laporan itu. Suriah dilanda perang saudara sejak awal 2011, ketika rezim Assad menindak keras demonstran pro-demokrasi.
Menurut perkiraan PBB, ratusan ribu orang terbunuh dan lebih dari 10 juta orang terlantar.
Berita ini diterbitkan di: https://www.aa.com.tr/id/dunia/29-ribu-anak-tewas-selama-perang-saudara-di-suriah/1864469