REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Kedutaan Besar RI (KBRI) di Manila melakukan pemantauan terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak pandemi Covid-19 di sejumlah wilayah di Filipina. Pemantauan dilakukan di tengah tren penyebaran virus corona yang masih cenderung meningkat.
Dalam keterangan tertulis KBRI Manila yang diterima di Jakarta pada Kamis, hingga Rabu (3/6) grafik kasus positif Covid-19 di Filipina masih memperlihatkan tren peningkatan. Terdapat 19.748 kasus positif dengan peningkatan 751 kasus dalam satu hari terakhir.
Adapun penyebaran lokasi WNI yang terdampak pandemi Covid-19 salah satunya berada di wilayah Luzon. Di sana satu orang terpapar virus tersebut, sementara 11 orang lain terdampar dan masih menunggu jadwal penerbangan komersial untuk kembali ke Indonesia.
Satu orang yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut dikatakan berada dalam kondisi stabil dan tanpa keluhan sejak menjalani karantina mandiri mulai 9 April lalu. Satu orang WNI juga terdampar di wilayah Visayas dan memutuskan untuk menunggu jadwal penerbangan komersial untuk kembali ke Indonesia di Cebu.
Di wilayah yang sama, KBRI memantau kondisi 65 WNI pekerja di Provinsi Batangas yang masih menunggu kejelasan pembayaran gaji dari perusahaan yang mempekerjakan mereka. Di Mindanao, lima WNI yang merupakan anggota jamaah tabligh dijadwalkan tiba di Manila.
Mereka akan menetap di Markas Jamaah Tabligh Internasional di Golden Mosque, Quiapo-Manila. Selanjutnya mereka akan menunggu jadwal penerbangan komersial kembali ke Indonesia melalui Jakarta.
Menurut keterangan KBRI Manila, sebanyak 974 orang meninggal dunia dari total 19.748 kasus Covid-19 di Filipina, sementara 4.153 orang sembuh. KBRI juga menjelaskan bahwa Wilayah Metro Manila mengimplementasikan Karantina Komunitas Umum (General Community Quarantine/GCQ).
Karantina ini masih melarang aktivitas di luar rumah bagi masyarakat lansia, wanita hamil, dan masyarakat berusia di bawah 21 tahun. Kelompok masyarakat rentan yang mengidap penyakit tertentu juga dilarang beraktivitas di luar rumah.