Kamis 04 Jun 2020 21:48 WIB

Webinar Wapres Ma'ruf Amin Diwarnai Insiden Zoombombing

Muncul coret-coretan dalam video Wapres saat webinar tentang Ekonomi Syariah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Tangkapan gambar insiden coretan atau zoombombing saat penayangan video Wakil Presiden Ma
Foto: Tangkapan layar
Tangkapan gambar insiden coretan atau zoombombing saat penayangan video Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi menyesalkan insiden gangguan atau zoombombing saat Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjadi narasumber dalam web seminar (webinar) tentang Ekonomi Syariah di Indonesia, Kamis (4/6) pagi tadi, melalui aplikasi Zoom. Insiden terjadi saat pihak penyelenggara yakni UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menayangkan rekaman video sambutan Wapres Ma'ruf Amin yang berdurasi sekitar 17 menit.

Wapres Ma'ruf diketahui berhalangan mengikuti web seminar secara langsung, lantaran pada waktu yang bersamaan, harus mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di awal penayangan tidak ada masalah dengan video Wapres Ma'ruf.

Baca Juga

Baru ketika masuk pertengahan, mulai muncul coret-coretan dalam video Wapres Ma'ruf yang diputar. Kemudian, oleh penyelengara atau hosting dari UIN Malang, video tersebut diganti dengan layar hitam dan layar web lainnya. Mengenai hal ini, Jubir meminta pihak penyelenggara mengusut tuntas di balik insiden tersebut.

"Kita meminta pada pihak penyelenggara untuk mencari tahulah apa yang sebenarnya terjadi, saya sebagai jubir wapres menilai itu tidak beretika, orang yang melakukan langkah seperti itu," ujar Masduki saat dihubungi Republika, Kamis (4/6).

Ia menerangkan, meskipun gangguan tidak mengubah substansi webinar. Namun, insiden itu tidak elok dilakukan.

"Karena itu kan satu forum ilmiah, dan ini orang nomor dua, saya kira kurang elok," ujarnya.

Karena itu, ia mendukung pihak UIN Malang bekerja sama dengan pihak keamanan siber untuk mencari pihak dibalik insiden tersebut. Sebab, ia meyakini saat ini pihak UIN Malang tengah mengusut kejadian itu.

"Pihak UIN Malang pasti juga sedang mencari tau, dan menyesalkan hal seperti itu, pihak UIN bisa minta kepada pihak keamanan siber apa ada kaitan dengan pelanggaran UU," ungkapnya.

Sementara, pihak penyelenggara yakni UIN Malang saat ini mengaku tengah menyelidiki insiden zoombombing tersebut. Rektor UIN Malang Prof Abdul Haris mengatakan, pihaknya sedang berupaya menghubungi pihak Zoom.

"(Kami sudah meminta) mengklarifikasi ke Zoom, atas gangguan waktu webinar dengan Wapres, agar mendapat kejelasan apakah betul ada yang sengaja mengganggu dan siapa yang melakukanya," kata Haris.

Haris juga menyesalkan adanya pihak yang mengganggu acara webinar yang dihadiri Wapres dan membahas isu ekonomi syariah Indonesia tersebut. Padahal, persiapan matang sudah dilakukan pihak UIN Malang sebelum web seminar dilakukan.

"Teman-teman yang menangani teknis sudah bekerja dengan sungguh-sungguh, sekarang mereka saya minta mengklarifikasi ke Zoom, semoga ada kejelasan. Ya Allah, teman-teman bekerja memfasilitasi agar seorang yang ahli dan pemimpin bisa berbagi ilmu, tapi begini, itu di luar kontrol teman-teman," kata Haris.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement