REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis nomor dua dunia Rafael Nadal bersikeras menyatakan turnamen tenis tidak seharusnya dilanjutkan apabila situasi pandemi di berbagai negara belum sepenuhnya mereda dan aman bagi para atlet. Seandainya US Open bakal digelar pekan ini pun, ia menolak ambil bagian.
Petenis yang merebut gelar Grand Slam ke-19 di New York tahun lalu itu beranggapan, situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda menimbulkan keraguan besar untuk melanjutkan turnamen tenis yang telah tertangguhkan sejak pertengahan Maret. "Kita tidak seharusnya melanjutkan turnamen hingga situasi aman bagi seluruh pemain. Dari manapun mereka, mereka bisa bepergian dan bermain dengan aman," kata Nadal sebagaimana dikutip AFP, Kamis (4/6).
"Jika Anda meminta saya untuk bermain di US Open (dijadwalkan digelar pada 24 Agustus) hari ini, saya menolak ambil bagian," ujarnya menambahkan.
Menurutnya, Asosiasi Tenis Internasional (ATP) dan Asosiasi Tenis Putri (WTA) harus menunggu hingga situasi kembali normal apabila ingin memutar kembali turnamen sebab bagaimanapun tenis tak dapat dipisahkan dengan apa yang sedang seluruh dunia hadapi saat ini. "Dalam beberapa bulan, saya tidak tahu. Kita harus menunggu orang-orang kembali ke kehidupan normal. Dan jika sudah begitu, kita lihat bagaimana perkembangan virus," kata petenis asal Spanyol itu.
Sebelumnya, ATP dan WTA telah menangguhkan semua turnamen sejak Maret dan berharap dapat melanjutkannya secepatnya pada akhir Juli nanti.
Wimbledon telah resmi dibatalkan untuk pertama kali sejak Perang Dunia II, sedangkan French Open yang normalnya digelar Mei-Juni itu digeser ke September atau Oktober. Sementara itu, US Open 2020 masih akan dilaksanakan sesuai jadwal, meski muncul keraguan mengingat New York merupakan salah satu episentrum Covid-19 di AS.