REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan supremo Formula 1, Bernie Ecclestone, dikabarkan sedang mencarikan Williams calon pembeli. Ia tak ingin salah satu tim tersukses di Formula 1 itu hilang dari grid.
Williams mengalami masa keemasan pada tahun 1980-an dan 1990-an ketika dinahkodai Sir Frank Williams, pendirinya. Pada tahun-tahun itu Nelson Piquet, Nigel Mansell dan Alain Prost mengecap kejayaan sebagai juara dunia.
Frank masih menjadi kepala tim, namun kini sang putri, Claire, yang bertanggung jawab menjalankan operasi sehari-hari Williams. Di dua tahun terakhir, Willams mengumpulkan hanya delapan poin, satu di antaranya pada musim 2019. Kemunduran yang sangat mengejutkan mengingat mereka finis peringkat ketiga konstruktor pada 2014 dan 2015.
Pekan lalu, Williams Grand Prix Holdings mengumumkan kerugian 13 juta pounds setelah musim 2019. Mereka pun menawarkan saham minoritas maupun mayoritas kepada calon investor, dengan opsi buyout.
"Williams akan sangat rugi, 100 persen, saya sedang mencari orang yang bisa dan mungkin dilibatkan," kata Ecclestone kepada AFP, dilansir Kamis (4/6).
Namun Ecclestone mengaku tantangannya akan sulit mengingat dampak finansial pandemi COVID-19 akan sangat besar. "Memiliki tim adalah hobi yang sangat mahal, saya harap ini bukan akhir dari tim Williams," kata Ecclestone yang sedang menantikan kelahiran anak keempatnya itu.
Williams yang pernah dominan di masanya belum pernah menjuarai Grand Prix lagi sejak kemenangan pebalap Venezuela Pastor Maldonado di Spanyol pada 2012. Sebelum itu, kemenangan terakhir mereka diraih pada 2004. Sebagai salah satu tim paling dominan, Williams memiliki sembilan gelar juara dunia konstruktor dan tujuh gelar dunia pebalap. Gelar juara dunia terakhir Williams diraih bersama pebalap Kanada Jacques Villeneuve pada 1997.
"Ini tak akan menjadi akhir dari sebuah era tapi saya harap seseorang yang bisa menjalankan tim itu dengan benar bisa ditemukan dan akan sangat disayangkan kehilangan tim seperti itu, dia adalah tim yang historis," ungkap Ecclestone.
Untuk memangkas biaya di tengah krisis kesehatan global, tim yang bermarkas di Inggris itu merumahkan staf mereka sedangkan kedua pebalap; George Russell dan Nicholas Latifi, mendapat pemotongan gaji 20 persen. Mereka pun telah mengakhiri kemitraan dengan sponsor titel Rokit dan sponsor utama Rok Drinks di saat musim balapan tertunda karena pandemi.
Sementara Formula 1 telah menerbitkan revisi kalender yang akan diawali dengan dua balapan tertutup dan di bawah protokol kesehatan ketat di Austria di pekan pertama Juli.