REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Susi Susanti, mengatakan, pihaknya akan lebih selektif memilih turnamen yang bakal diikuti para atlet. Hal ini menyusul dengan rilisan jadwal baru turnamen kalender Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) 2020.
"Kita pasti lebih selektif, ya. PBSI saat ini sedang menyiapkan atletnya, tapi sekarang kita harus proaktif dan selektif. Apakah aman untuk atlet kita?" ujar Susi, Kamis (4/6).
Meski BWF sudah merilis jadwal baru, Susi sebetulnya meragukan rencana tersebut dapat terlaksana dengan mulus di saat pandemik. Kesiapan tuan rumah penyelenggara, menurutnya, juga perlu dipastikan bahwa mereka dapat memberikan jaminan keselamatan bagi para pebulu tangkis di seluruh dunia. Bukan tak mungkin, Indonesia yang memiliki jumlah kasus positif COVID-19 yang cukup tinggi justru mendapatkan penolakan dari tuan rumah untuk mengikuti salah satu turnamen tersebut.
"Negara setempat mau terima atlet Indonesia tidak? karena saat ini 62 negara tidak mau terima (warga) Indonesia. Jadi banyak pertimbangannya," kata peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona itu.
Susi menuturkan, saat ini pihak PBSI masih terus proaktif berkomunikasi dengan BWF untuk memastikan jadwal turnamen. Hal ini dilakukan demi menentukan langkah yang perlu dilakukan selanjutnya.
Kendati begitu, Susi menyatakan bahwa PBSI saat ini tetap terus mempersiapkan para atletnya menuju turnamen-turnamen di akhir tahun nanti. Bahkan, pebulu tangkis Indonesia saat ini juga mulai meningkatkan intensitas latihan mereka.
BWF sebelumnya telah merilis jadwal baru turnamen bulu tangkis internasional. Hyderbad Open 2020 yang digelar pada 11-16 Agustus di India akan menjadi turnamen perdana setelah seluruh agenda mengalami penundaan sebagai dampak pandemi COVID-19 di berbagai negara. Sementara BWF World Tour 2020 akan dibuka dengan turnamen level Super 300, Taipei Open, pada 1-6 September.