Jumat 05 Jun 2020 09:05 WIB

Muslim Bantu Proses Kremasi Wanita Pandit Kashmir

Muslim dan Hindu di Kashmir saling membantu satu sama lain.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Muslim dan Hindu di Kashmir saling membantu satu sama lain. Korban meninggal dunia (ilustrasi)
Foto: www.123rf.com
Muslim dan Hindu di Kashmir saling membantu satu sama lain. Korban meninggal dunia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDIPORA – Umat Muslim di Distrik Bandipora, Kashmir Utara membantu prosesi kremasi seorang wanita Pandit Kashmir yang meninggal pada Kamis kemarin.  

Di tengah penguncian wilayah karena pandemi Covid-19, sejumlah Muslim termasuk perempuannya berkumpul di desa Kuloosa, Bandipora dan membantu dalam ritual terakhir. Para perempuan muslim di wilayah itu pun berkabung dengan kematian wanita Pandit Kashmir yakni Rani Bhat. Sebab sudah bertahun-tahun umat Muslim di sana berhubungan dekat dengannya.    

Baca Juga

Setelah kematian tersiar, umat Muslim langsung melakukan pengaturan khusus agar bisa membantu melaksanakan ritual terakhir. Umat Muslim juga membantu mengumpulkan kayu bakar untuk membantu keluarga yang berduka melakukan kremasi. 

"Adalah tugas kami untuk membantu tetangga terlepas dari agama mereka," kata seorang muslim di Kuloosa, Abdul Rehman seperti dilansir Kashmir Observer pada Jumat (5/6).   

Rehman pun menjelaskam tentang bagaimana hubungan muslim dan Kashmir Pandit di Kuloosa terjalin begitu erat selama bertahun-tahun.   

Menurut dia, dengan menjaga norma sosial,  mereka mendatangi keluarga yang berduka. Satu per satu menyatakan belasungkawa. Muslim membantu mereka hari ini dan telah membantu mereka. Begitupun mereka juga telah membantu Muslim berabad-abad.  

“Kami akan selalu membantu mereka dan selalu hidup bersama mereka, dan menjaga tradisi untuk keharmonisan komunal tetap utuh," kata Rehman.  

Umat Muslim berkumpul di rumah duka dengan menjalankan protokol kesehatan menjaga jarak sosial dan membantu keluarga yang berduka mengantarkan jenazah ke tempat kremasi.

Di Desa Kuloosa, Bandipora ada sebagian keluarga Kashmir Pandit yang tak melarikan diri saat mayoritas anggota komunitas Pandit meninggalkan Kashmir pada 1990. Sejak saat itu, kedua komunitas yakni Kashmir Pandit dan Muslim berbagi ikatan persahabatan dan harmoni yang kuat. Andrian Saputra

  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement