Jumat 05 Jun 2020 10:11 WIB

Muslim Ghana Diperbolehkan Sholat Jumat Mulai Hari Ini

Sholat Jumat hari ini merupakan sholat Jumat perdana di Ghana sejak PSBB.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Sholat Jumat hari ini merupakan sholat Jumat perdana di Ghana sejak PSBB. Ilustrasi sholat jumat
Sholat Jumat hari ini merupakan sholat Jumat perdana di Ghana sejak PSBB. Ilustrasi sholat jumat

REPUBLIKA.CO.ID, ACCRA – Umat Muslim di Ghana akan kembali melaksanakan sholat Jumat setelah pemerintahnya mencabut larangan pertemuan atau perkumpulan sosial. Untuk pertama kalinya umat Muslim akan kembali bisa berkumpul di masjid pada Jumat (5/6).

Kasus pertama terkait virus corona yang terjadi di Ghana diketahui pada 12 Maret, sejak saat itu kasus terus meningkat hingga 8.500 kasus dengan 38 kematian.   

Baca Juga

Presiden Ghana, Nana Addo Dankwa Akufo Addo, mengumumkan pencabutan larangan pertemuan keagamaan. Ia mengatakan 25 persen jamaah di tempat ibadah dengan jumlah maksimum seratus jamaah bisa beribadah dalam satu waktu di gereja atau pun di masjid. 

Namun demikian itu harus dilakukan  dengan aturan wajib menjaga jarak sosial antar jamaah sejauh satu meter. Selain itu dilakukan pembatasan waktu beribadah yakni maksimal satu jam.   

Selain itu jamaah juga wajib memakai masker, menuliskan nama dan kontak yang dapat dihubungi setiap datang ke gereja atau masjid, selain itu disediakan fasilitas mencuci tangan dan pembersih.    

Kantor Imam Kepala wilayah Ashanti, Syekh Abdul Mummin Haroun, menyerukan agar adanya disiplin total di kalangan Muslim untuk mematuhi protokol pencegahan covid-19. "Tanggung jawab ulama memastikan penegakan protokol untuk keselamatan dan perlindungan rakyat," katanya seperti dilansir News Ghana pada Jumat (5/6).   

Syekh Haroun menjelaskan kepatuhan adalah prinsip utama dalam Islam. Karena itu umat Muslim diharapkan tidak melakukan hal yang berlawanan dengan protokol yang ditetapkan.   

Syekh Haroun mengatakan pihaknya bersama dengan otoritas terkait juga memastikan bahwa logistik yang diperlukan untuk menjamin pembukaan dan pengoperasian masjid  tersedia dengan aman. Ia juga menyampaikan bahwa umat Muslim berterimakasih pada Presiden karena mendengarkan permohonan para pemimpin agama dan memastikan akan bekerja dengan sungguh-sungguh untuk melindungi setiap komunitas.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement