Jumat 05 Jun 2020 10:34 WIB

Panitia Tiadakan Hitung Mundur Olimpiade Tokyo

Jam hitung mundur diatur ulang pada 23 Juli 2021.

Panitia penyelenggara Olimpiade Musim Panas Tokyo memutuskan untuk meniadakan acara hitung mundur satu tahun jelang pelaksanaan ajang olahraga terakbar tersebut. Itu dilakukan untuk menghindari kerumunan orang di tengah situasi pandemi yang belum tertangani secara menyeluruh.
Foto: EPA-EFE / LAURENT GILLIERON
Panitia penyelenggara Olimpiade Musim Panas Tokyo memutuskan untuk meniadakan acara hitung mundur satu tahun jelang pelaksanaan ajang olahraga terakbar tersebut. Itu dilakukan untuk menghindari kerumunan orang di tengah situasi pandemi yang belum tertangani secara menyeluruh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia penyelenggara Olimpiade Musim Panas Tokyo memutuskan untuk meniadakan acara hitung mundur satu tahun jelang pelaksanaan ajang olahraga terakbar tersebut. Itu dilakukan untuk menghindari kerumunan orang di tengah situasi pandemi yang belum tertangani secara menyeluruh.

Olimpiade Tokyo 2020, yang ditunda hingga 2021, seharusnya diadakan bulan depan. Namun, kegiatan itu terpaksa diundur akibat wabah virus corona.

Baca Juga

"Kami tidak dapat mengadakan acara tersebut, sementara di saat yang sama risiko infeksi masih berlanjut," tulis Reuters mengutip narasumber dari jajaran panitian yang enggan disebutkan identitasnya, Jumat (5/6).

Akibat penundaan ini, panitia berusaha untuk memotong biaya agar olimpiade bisa dilaksanakan tahun depan. Gubernur Tokyo Yuriko Koike sebelumnya mengatakan panitia sedang mencari cara untuk menyederhanakan event tersebut, meskipun sampai sekarang belum ada hasil yang diputuskan.

Pada acara hitung mundur tahun lalu, panitia mengungkap wujud medali pada upacara yang dihadiri oleh Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, diikuti dengan penyalaan jam hitung mundur di depan Stasiun Tokyo. Kini, jam hitung mundur telah diatur ulang untuk tanggal pembukaan baru yaitu pada 23 Juli 2021.

"Saya bisa mengatakan bahwa belum pernah saya melihat kota tuan rumah yang begitu siap dalam menyelanggarakan Olimpiade seperti Tokyo," kata Bach saat itu.

Virus corona SARS-CoV-2 telah menginfeksi lebih dari 6,5 juta orang dan menewaskan sekitar 386.000 di seluruh dunia. Jepang telah melaporkan sekitar 17.000 infeksi dan 900 kematian yang diketahui hingga saat ini.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement