REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Nabilah Islam merupakan salah seorang calon anggota Kongres untuk wilayah Georgia. Nabilah seorang Muslimah keturunan dari imigran asal Bangladesh.
Nabilah didukung sejumlah organisasi yang tengah berkembang di daerah pemilihannya. Nabilah pernah ikut dalam aksi protes di Atlanta guna menentang kekerasan dan rasisme yang dilakukan kepolisian Amerika.
Nabilah mengeklaim tak melihat pejabat terpilih atau calon pejabat di aksi semacam itu. Karena itulah, ia meragukan dukungan mereka pada tema antikekerasan polisi.
"Menurut saya, penting untuk hadir bersama orang-orang di lapangan seperti unjuk rasa ini. Saya pikir status quo tidak bekerja ketika penyebab utama kematian seorang kulit hitan adalah polisi di negara ini," kata Nabilah dilansir dari prospect.org, Jumat (5/6)
Wilayah Gwinnet dekat Atlanta termasuk dalam daerah pemilihan Nabilah. Adapun pemilihan dikabarkan dilakukan pada 9 Juni mendatang setelah mundur akibat pandemi corona.
Perempuan berusia 30 tahun itu berjanji mereformasi keadilan di tingkat federal jika terpilih nanti. Ia juga bakal membuat polisi tak lagi sewenang-wenang menghadapi masyarakat.
"Kami tak butuh tank, gas air mata. Gas air mata sudah dianggap senjata kimia. Amerika menolak penggunaan senjata kimia, tetapi malah memakainya pada warganya sendiri," kata Nabilah berkeluh.
Georgia sebagai dapil Nabilah diketahui merupakan wilayah multietnis dan ras. Saat ini posisi Kongres Georgia diduduki politisi Republican Rob Woodal yang menjadi pejawat selama enam periode. Terakhir, ia mengalahkan politisi Democrat Carolyn Bourdeaux pada 2018 dengan keunggulan 433 suara.
"Kami butuh kandidat Kongres yang memberi energi pada wilayah ini sekaligus mengajak masyarakat memberi suaranya. Saya pikir banyak orang tidak memilih karena tak melihat kandidat Kongres yang bagus," kata Nabilah menegaskan.