REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China mengatakan perusahaan media sosial seharusnya tidak membeda-bedakan perusahaan media. Pernyataan itu untuk merespons langkah Facebook Inc mulai memberikan label pada organisasi media milik pemerintah.
Pada Jumat (5/6), Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang mengatakan semua perusahaan media beroperasi sesuai dengan undang-undang yang berbeda-beda di setiap negara. Oleh karena itu, mereka harus diperlakukan dengan setara.
Facebook akan memberikan label pada Sputnik sebagai milik Rusia, Press TV milik Iran dan kantor berita Xinhua milik pemerintah China. Pada Kamis (4/6) lalu, Facebook mengumumkan akan mulai memberikan label pada perusahaan media milik pemerintah.
"Kami ingin membantu orang-orang untuk lebih memahami siapa yang berada di balik berita yang mereka lihat di Facebook," kata Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook, Nathaniel Gleicher dalam unggahannya di blog Facebook.
Gleicher menulis beberapa bulan yang lalu, Facebook sudah mengumumkan akan memberikan label pada organisasi media yang sebagian atau sepenuhnya dimiliki pemerintah. Kini mereka mulai menerapkan kebijakan tersebut.
"Kami menyediakan transparansi yang lebih besar pada penerbit-penerbit ini karena mereka mengkombinasikan pengaruh organisasi media dengan strategi untuk mendukung pemerintah dan kami yakin masyarakat harus tahu jika berita yang mereka baca dari publikasi yang mungkin dipengaruhi oleh pemerintahan tertentu," kata Gleicher.