Jumat 05 Jun 2020 18:36 WIB

Masjid Cianjur Terapkan Protokol Kesehatan Saat Sholat

Di pintu masuk masjid, terlihat petugas melakukan pemeriksaan suhu tubuh.

Takmir masjid melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada jamaah yang hendak melaksanakan ibadah Sholat Jumat  (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Takmir masjid melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada jamaah yang hendak melaksanakan ibadah Sholat Jumat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pengurus masjid di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menerapkan protokol kesehatan saat Sholat Jumat selama PSBB dan menjelang dicabut PSBB parsial di wilayah tersebut. Ini dalam rangka menyambut normal baru pandemi Covid-19.

Dari pemantauan di Cianjur, Jumat (5/6) di Masjid Agung Cianjur, di pintu masuk terlihat petugas melakukan pemeriksaan suhu tubuh terhadap jamaah yang hendak Sholat Jumat.  Sedangkan di bagian dalam terlihat petugas mengatur jarak masing-masing saf.

Baca Juga

Hal serupa terlihat di beberapa masjid di tingkat kecamatan dan perumahan yang menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, pengurus selalu mengingatkan jamaah untuk membawa sajadah dan menggunakan masker setiap melaksanakan shalat berjamaah di masjid.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan sebagian besar masjid di daerah itu, sejak diberlakukan PSBB dan menjelang dicabutnya serta diterapkan adapatasi kebiasaan baru, pengurus masjid telah menerapkan protokol kesehatan, termasuk menjaga jarak antarsaf. "Pengurus masjid di perkotaan hingga pelosok selatan, sudah menerapkan protokol kesehatan, termasuk membawa sajadah dan mengunakan masker. Pengurus di masjid agung kecamatan juga melakukan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermogun," katanya.

Ketua DKM Masjid Muhajirin Perumahan Pesona Cianjur, Tedi, mengatakan selama pelaksanaan PSBB parsial yang diperpanjang di Kecamatan Cianjur, pengurus masjid tetap melaksanakan Sholat Jumat secara berjamaah dengan menerapkan protokol kesehatan. Meskipun tidak melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap jamaah yang datang, pengurus menyediakan cairan pembersih tangan, mengatur jarak saf dan menyediakan masker bagi yang tidak menggunakan sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Harapan kami kehidupan di Cianjur dan Indonesia kembali normal agar kegiatan ibadah dapat dilakukan seperti biasa. Namun, sejak Covid-19, prosedur protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah telah dilakukan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement