REPUBLIKA.CO.ID,
Jabar Bergerak Bagikan Ratusan Nasi Bungkus Bagi Warga Pesisir
CIREBON -- Tim Jabar Bergerak memberikan bantuan berupa ratusan nasi bungkus kepada warga di wilayah pesisir Kota Cirebon, Jumat (5/6). Wilayah tersebut tengah dilanda bencana rob dalam beberapa hari terakhir.
Program Berbagi Nasi Bungkus (Gasibu) merupakan salah satu program Jabar Bergerak yang diketuai oleh Istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Kamil. Di Kota Cirebon, program Gasibu Jabar Bergerak sudah berjalan sejak tiga bulan lalu.
Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, mengatakan, hadirnya program Gasibu Jabar Bergerak sangat membantu masyarakat di kawasan pesisir Kota Cirebon yang sedang dilanda musibah banjir rob. "Selain terdampak pandemi Covid-19, mereka (warga pesisir) juga terkena musibah lain yaitu banjir rob," ujar Eti.
Eti menuturkan, Pemkot Cirebon mendukung langkah dan program Jabar Bergerak yang salah satu programnya adalah berbagi nasi bungkus. Kegiatan itu bertujuan untuk meringankan beban masyarakat. "Kali ini sasaran utama tim adalah memberikan bantuan kepada keluarga jompo yang terdampak banjir rob," terang Eti.
Sementara itu, Koordinator Pariwisata Kuliner dan Budaya (Pakuya) Jabar Bergerak, Yani, mengungkapkan, pemberian bantuan tersebut dilakukan di RW 14 Kelurahan Pegambiran, dan RW 08 Kesunean Selatan. Adapun bantuan yang diberikan sebanyak 300 nasi bungkus. "Setiap hari tim terus bergerak di lokasi-lokasi yang berbeda. Semoga semakin banyak yang terbantu," tutur Yani.
Sekretaris RW 14 Kelurahan Pegambiran, Mulyadi, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Tim Jabar Bergerak dan Pemkot Cirebon yang telah membantu warganya. "Kami berharap gerakan yang baik ini terus dilakukan di wilayah-wilayah lain yang lebih membutuhkan," tutur Mulyadi.
Kader RW 08 Kesunean Tengah, Wiwi, berharap agar bantuan bagi masyarakat di kawasan pesisir pantai Kota Cirebon tak berhenti pada bantuan makanan. Dia juga meminta agar ada bantuan di bidang infrastruktur, terutama perbaikan drainase, agar tidak terkena banjir rob.
"Banjir rob ini terjadi rutin, salah satunya dipicu selokan yang tersumbat. Kami berharap ada perhatian pemerintah," kata Wiwi.