Jumat 05 Jun 2020 21:39 WIB

Kekhawatiran Gelombang Kedua Covid-19 Mencengkeram Iran

Kasus Covid-19 di Iran menembus lebih dari 160 ribu.

Red: Nur Aini
Warga Teheran Iran melintasi jalanan kota menggunakan masker, Sabtu (22/2). Meyusul kematian 5 warga Iran yang terjangkit Corona Virus (COVID-19) pemasaran masker di negara ini melonjak drastis.
Foto: ABEDIN TAHERKENAREH/EPA EFE
Warga Teheran Iran melintasi jalanan kota menggunakan masker, Sabtu (22/2). Meyusul kematian 5 warga Iran yang terjangkit Corona Virus (COVID-19) pemasaran masker di negara ini melonjak drastis.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Melonjaknya jumlah infeksi virus corona di Iran memicu kekhawatiran gelombang kedua pandemi di negara itu. Hingga Rabu, otoritas kesehatan Iran mencatat 160.696 kasus dan 8.012 di antaranya meninggal dunia.

Dalam 24 jam terakhir, Iran melaporkan 3.134 kasus Covid-19 baru dan 70 korban jiwa. Pada Selasa, Iran melaporkan 3.117 kasus dan 64 korban. Artinya, untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua bulan terakhir, Iran kembali melaporkan 3.000 kasus baru per hari.

Baca Juga

"Jujur saja, itu menakutkan dan kami tampaknya tidak sepenuhnya menyadari betapa gawatnya situasi ini," ujar Mohammad Taala, pegawai sebuah universitas swasta di Teheran.

Iran diserang pandemi ini sejak Februari dan menjadi salah satu negara di Timur Tengah yang paling terdampak. Negara itu kemudian melonggarkan pembatasannya pada April setelah ada penurunan signifikan dalam kasus baru dan angka kematian.