Jumat 05 Jun 2020 21:51 WIB

PLN Tingkatkan Keandalan Pasokan Listrik di Perbatasan Sulut

Keandalan PLN berupa pekerjaan bersifat preventif dan korektif jaga pasokan listrik

Petugas PLN memeriksa jaringan listrik. (ilustrasi)
Foto: PLN
Petugas PLN memeriksa jaringan listrik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- PT PLN Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah,Gorontalo (Suluttenggo) meningkatkan keandalan pasokan listrik di wilayah perbatasan Sulawesi Utara (Sulut).

"Seiring dengan adanya kenaikan kebutuhan pasokan tenaga listrik oleh masyarakat ditengah masa pandemi Covid-19 membuat PLN semakin bekerja keras dalam menjaga keandalan pasokan tenaga listrik ke masyarakat, kali ini di wilayah perbatasan Sulut yakni Kabupaten Kepulauan Sangihe," kata Manager UP3 Tahuna, Mulke Gal Tumanken di Manado, Jumat (5/6). Pada sisi lain, katanya, terdapat beberapa pemadaman listrik yang terjadi yang terkadang berdampak pada terganggunya aktivitas masyarakat.

Mulke Gal Tumanken, mengatakan untuk menjaga keandalan pasokan tenaga listrik ditengah masa pandemi Covid-19, PLN berkomitmen melalui program kerja yang sedang dijalankan. Program itu meningkatkan keandalan pasokan listrik dengan melakukan pekerjaan yang bersifat preventif dan korektif baik sisi pembangkitan dan jaringan listrik guna meminimalisir terjadinya pemadaman listrik akibat gangguan.

Manager Bagian Jaringan, Jemmy Lasut, mengatakan terkait program kerja PLN, menjelaskan pekerjaan pemeliharaan yang bersifat preventif dan korektif dilaksanakan PLN dengan pemadaman dan tanpa pemadaman.

“Setiap hari PLN melakukan kegiatan pemeliharaan preventif dan korektif pada sisi pembangkit atau jaringan listrik. Kegiatan pemeliharaan tersebut bisa membutuhkan pemadaman dan tidak, tergantung dari jenis pekerjaannya. Apabila terjadi pemadaman akibat pekerjaan pemeliharaan itu termasuk pemadaman terencana," ungkapnya.

Salah satu kegiatan pemeliharaan yang sedang gencar – gencarnya PLN lakukan, yaitu melakukan pemangkasan atau penebangan terhadap pepohonan yang mengancam jaringan listrik.

Jemmy menjelaskan bahwa standar ROW (Right of Way) atau ruang bebas sepanjang jaringan listrik harus dijaga dari ancaman pepohonan atau benda asing lainnya.

“Sesuai standar ROW yang ditetapkan sebesar > 2,5 meter jaringan listrik harus terbebas dari pepohonan atau benda asing itu membuat PLN tidak ragu-ragu dalam memangkas atau menebang pepohonan yang mengancam demi menjaga keandalan pasokan tenaga listrik," jelasnya.

Seperti yang diketahui bahwa kondisi geografis wilayah daratan Sangihe yang memiliki kepadatan pepohonan yang tinggi serta kondisi perbukitan menjadi tantangan tersendiri buat PLN dalam menjaga pasokan tenaga listrik tetap handal.

Tidak hanya pepohonan yang berkontribusi besar (80 persendari seluruh gangguan yang telah terjadi) dalam menghentikan pasokan tenaga listrik, tetapi terdapat penyebab lainya berupa binatang (burung, katak dan ular) yang kerap kali menjadi momok buat PLN.

Oleh karena itu, program kerja PLN lainnya dalam mengantisipasi terjadinya gangguan akibat binatang, yaitu dengan melakukan pemasangan pelindung isolator dan penggantian penghantar ke tipe bungkus berisolasi.

“Kegiatan pemeliharaan PLN selain pemangkasan atau penebangan pohon, yaitu melakukan pemasangan pelindung isolator dan penggantian jenis penghantar telanjang ke tipe bungkus berisolasi guna mengantisipasi ancaman – ancaman dari binatang. Dalam proses pemasangannya tersebut dibutuhkan pemadaman listrik karena adanya perubahan komponen terhadap jaringan listrik eksisting yang tidak bisa dilakukan dalam keadaan online”, ungkapnya.

Lalu untuk mengantisipasi terjadinya gangguan listrik akibat masyarakat menebang pohon, PLN meminta ke seluruh masyarakat apabila akan melakukan penebangan pohon yang berpotensi rubuh ke jaringan agar dapat mendatangi kantor PLN untuk meminta bantuan petugas.

Dengan melakukan seluruh kegiatan pekerjaan pemeliharaan yang bersifat preventif dan korektif terhadap pembangkit dan jaringan listrik, maka segala jenis penyebab gangguan terhadap pembangkit dan jaringan listrik yang dapat menyebabkan pemadaman dapat diminimalisir seminim mungkin.

“Tindakan preventif dan korektif untuk menjaga keandalan pasokan listrik harus rutin dilakukan, baik yang membutuhkan pemadaman ataupun tidak, sehingga mesin pembangkit dan jaringan listrik yang ada tetap dapat beroperasi dengan baik dan handal dalam menyalurkan pasokan tenaga listrik ke masyarakat ditengah masa pandemi Covid-19," ungkap Mulke.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement