REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (5/6) membatalkan pemberlakuan larangan keluar rumah selama akhir pekan di 15 provinsi, yang sebelumnya direncanakan untuk membendung penyebaran virus corona.
"Sebenarnya kami tak lagi berencana untuk menerapkan langkah ini, tetapi jumlah kasus naik pada kisaran seribu. Itulah sebabnya kami kemarin merencanakan larangan keluar rumah akhir pekan," tutur Erdogan di Twitter.
"Namun, evaluasi yang kami lakukan bersama warga kami membuat kami mempertimbangkan kembali keputusan itu. Warga kami, yang berusaha untuk kembali normal setelah 2,5 bulan (larangan keluar rumah), berada dalam situasi yang sulit. Oleh karena itu, sebagai presiden, saya memutuskan untuk membatalkan larangan tersebut di 15 provinsi," ujar dia.
Turki pada Kamis mengonfirmasi penambahan 926 pasien Covid-19 yang sembuh di saat negara itu mulai mengurangi langkah-langkah terhadap pandemi itu, menurut laporan menteri kesehatan. Jumlah keseluruhan pasien yang pulih dari penyakit ini mencapai 131.778 orang setelah 926 pasien dipulangkan dari rumah sakit selama 24 jam terakhir, ungkap Menkes Fahrettin Koca di Twitter pada Kamis.
Korban meninggal akibat Covid-19 di negara itu bertambah menjadi 4.630 jiwa setelah Turki melaporkan 21 kematian baru Kamis kemarin.
Berita ini diterbitkan di: https://www.aa.com.tr/id/turki/turki-batalkan-lockdown-selama-akhir-pekan-di-15-provinsi-/1866473