Sabtu 06 Jun 2020 02:25 WIB

Pengawas Sekolah Asal Mojokerto Meninggal Akibat Covid-19

Pengawas sekolah asal Mojokerto yang meninggal akibat Covid-19 usai dilantik.

Red: Nur Aini
Seorang perwira polisi Indonesia yang memakai helm yang dimodifikasi menyerupai coronavirus, memeriksa arlojinya saat berkampanye akan kesadaran terhadap bahayanya wabah virus, di Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia, Jumat, 3 April 2020.
Foto: AP
Seorang perwira polisi Indonesia yang memakai helm yang dimodifikasi menyerupai coronavirus, memeriksa arlojinya saat berkampanye akan kesadaran terhadap bahayanya wabah virus, di Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia, Jumat, 3 April 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Pengawas sekolah asal Mojokerto yang salah seorang peserta pelantikan di Surabaya, Rabu (20/5), dipastikan meninggal dunia karena positif virus corona baru (Covid-19).

Ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (5/6), Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi menceritakan mulanya pengawas sekolah asal Mojokerto dengan KTP Jombang itu mengikuti pelantikan dan dikabarkan masuk rumah sakit tiga hari setelahnya.

Baca Juga

"Awalnya didiagnosis maag kronis karena dia mengeluh sakit perut. Tapi ternyata ada flek di bagian paru-paru dan dilakukanlah tes swab. Hasil swab menyatakan positif Covid-19 pada 3 Juni lalu," katanya.

Mengetahui adanya laporan itu, pihaknya sebenarnya sudah bergerak cepat melacak seluruh peserta pelantikan. Dari total 240 peserta, 90 persen di antaranya diklaim sudah menjalani tes cepat yang hasilnya nonreaktif.

"Yang 10 persen belum keluar hasilnya. Namun secepatnya akan selesai hasil rapid test tersebut," katanya.

Terkait dengan kabar tidak adanya protokol kesehatan ketika pelantikan berlangsung dibantah oleh mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim itu. Ia memastikan pelantikan menggunakan protokol kesehatan yang ketat.

Peserta masuk ruangan harus melewati bilik sterilisasi, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, memakai cairan pembersih tangan, wajib masker, serta jaga jarak.

"Setelah pelantikan petugas dari BKD lewat pengeras suara agar segera meninggalkan ruang pelantikan. Tetapi ada beberapa yang meluapkan kegembiraannya dengan menyempatkan foto-foto," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement