Sabtu 06 Jun 2020 13:35 WIB

Kematian Global Akibat Covid-19 Dekati 400 Ribu Jiwa

Kematian akibat Covid-19 di 213 wilayah dan negara hampir mencapai 400 ribu jiwa

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
 Petugas kesehatan memakai Alat Pelindung Diri (APD) saat merawat pasien di unit Perawatan Intensif di Rumah Sakit Royal Papworth di Cambridge, Inggris. Kematian akibat Covid-19 di 213 wilayah dan negara hampir mencapai 400 ribu jiwa. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE / NEIL HALL
Petugas kesehatan memakai Alat Pelindung Diri (APD) saat merawat pasien di unit Perawatan Intensif di Rumah Sakit Royal Papworth di Cambridge, Inggris. Kematian akibat Covid-19 di 213 wilayah dan negara hampir mencapai 400 ribu jiwa. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kematian akibat Covid-19 di dunia hampir mendekati angka 400 ribu jiwa. Jumlah kematian akibat Covid-19 di 213 wilayah dan negara kini tercatat sebanyak 398.256, menurut data statistik Worldometers yang dimutakhirkan per jam hingga Sabtu (6/6).

Kasus infeksi virus di tingkat global mencapai 6.851.340 kasus. Belakangan, negara Amerika Latin kini menyusul Amerika Serikat (AS) dan Eropa pada pelaporannya dari kasus harian baru secara global.

Baca Juga

Puncak baru di Amerika Latin kini menyumbang sekitar sepertiga dari 91 ribu kasus yang dilaporkan awal pekan. Sementara Eropa dan AS masing-masing menyumbang lebih dari 20 persen.

Sejumlah besar kasus baru yang melonjak dilaporkan dari Brasil yang baru-baru ini jumlah kasusnya melampaui Rusia, Jerman, Prancis, dan Inggris. Kini Brasil pun berada pada posisi kedua di dunia dengan kasus terbanyak setelah AS. Kasus-kasus di Brasil kini meningkat setiap harinya seperti di AS.

Menurut perhitungan Reuters, sebanyak 41 kasus pertama virus corona dikonfirmasi di Wuhan, China pada 10 Januari dan hingga 1 April infeksi ini mencapai satu juta kasus pertamanya. Sejak itu, sekitar satu juta kasus baru dilaporkan setiap dua pekan.

Angka kesembuhan dari pasien Covid-19 secara global juga terbilang cukup tinggi. Sebanyak 3.351.323 pasien Covid-19 di dunia sembuh. Jika dibandingkan dengan jumlah kasus nonaktif yang mencapai 3.749.579, maka persentasenya mencapai 89 persen.

Dari jumlah kasus nonaktif tersebut, tercatat bahwa jumlah kematian menurun menjadi 11 persen atau 398.256 jiwa di seluruh dunia. Kasus aktif atau yang masih dalam penanganan rumah sakit maupun isolasi mandiri tercatat sebanyak 3.101.761. Dengan rincian 98 persen atau 3.048.143 orang dalam kondisi sedang dan dua persen atau 53.618 pasien dalam kondisi serius dan kritis.

Banyak negara-negara yang telah melonggarkan secara bertahap pembatasan yang diketatkan untuk mengurangi penyebaran virus. Sekolah, rumah ibadah, dan restoran banyak yang sudah dibuka kembali untuk memulihkan kembali ekonomi yang terpuruk.

Namun WHO memperingatkan bahwa virus belum hilang. "Soal peningkatan (dalam kasus), ya kita telah melihat di negara-negara di seluruh dunia. Saya tidak berbicara khusus tentang Eropa ketika pembatasan mereda, ketika langkah-langkah jarak sosial mereda, orang kadang-kadang menafsirkan ini sebagai 'oke sudah berakhir', tapi ini belum,' ujar Juru Bicara WHO Margaret Harris.

"Ini belum selesai. Ini belum berakhir sampai tidak ada virus di mana pun di dunia," ujarnya menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement