REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan disertai angin kencang yang melanda Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (5/6) sore, menyebabkan pohon mahoni berukuran besar di kawasan Jalan Turi Ujung, Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, tepatnya depan Masjid Teladan, tumbang.
Akibatnya, dua mobil yang diparkir di pelataran masjid tersebut tertimpa pohon. Salah satu mobil yang nahas tersebut milik Syaifullah Defaza wartawan di Medan yang juga Sekjend Ikatan Wartawan Online (IWO) Kota Medan.
Manajer Pusdalops BPBD Kota Medan, Nurly, mengatakan, peristiwa tersebut terjadi Jumat pukul 17.15 WIB.
"Pohon tumbang jenis Mahoni yang menimpa dua unit mobil yaitu mobil Toyota Agya dan Daihatsu Espass. Penyebab pohon tumbang dikarenakan hujan lebat disertai angin kencang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," jelasnya.
Sementara itu, pemilik salah satu mobil yang tertimpa pohon tersebut, Syaifullah Defaza membeberkan kronologisnya. Jumat pukul 17.07 WIB, dirinya memarkir mobilnya di pelataran masjid tepat disebelah mobil Agya merah.
"Tidak langsung turun, karena saya telepon kawan dulu. Sekitar dua menit saya telepon, lalu turun jalan ke masjid, niatnya Shalat Ashar. Saat menuju tempat wudhu, terdengar suara gemuruh reruntuhan. Warga setempat teriak 'tumbang-tumbang," jelasnya.
Begitu dia menoleh, ternyata penyebab gemuruh adalah ranting pohon yang memang sudah rimbun itu patah menimpa mobil.
"Pohon itu berada di luar masjid, dahannya menjulur masuk halaman parkir masjid. Di mobil merah itu ada dua orang warga Galang, Lubukpakam, saat mobilnya tertimpa ranting pohon," lanjutnya.
Syaiful sempat komunikasi dengan pengurus masjid, dan diketahui bahwa beberapa waktu lalu petugas penebang pohon memangkas ranting pohon di depan pelajaran masjid tepatnya di pinggir Jalan Turi.
"Pengurus masjid minta agar pohon yang tumbang tadi juga dipangkas, karena sudah terlalu tinggi dan rimbun. Tapi petugas enggan, enggak tau apa alasannya," ungkap pria yang berprofesi sebagai jurnalis ini.
Sekira 20 menit setelah kejadian, BPBD Medan datang mengevakuasi ranting pohon tersebut.
"Ada sekitar 30 menit mobil berhasil dikeluarkan dari reruntuhan ranting pohon. Sedangkan mobil derek dinas Pertamanan datang jam 18.30-an saat azan Magrib, mobil sudah dievakuasi," jelasnya.
Ayah tiga putra ini menjelaskan kondisi mobilnya rusak di bagian spion kanan hancur.
"Jendela kiri penyok, atap penyok, antena radio lepas, spoiler belakang remuk dalam, talang ban serap lepas. Belum tahu berapa kerugian, jutaan lah ini," bebernya.
Dia berharap pihak Dinas Pertamanan bisa rutin melihat kondisi ranting-ranting di pohon-pohon sepanjang kawasan Kota Medan, agar kejadian ini tidak terulang kembali.