REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Striker Manchester United, Odion Ighalo menyatakan siap meninggalkan lapangan jika mengalami diskriminasi rasisme di dalam kariernya. Ia mengungkapkan, pernah diejek dengan berbagai sebutan saat merumput di Liga Cina.
Saat berkarier di sana, ia mengatakan sempat protes ke federasi sepakbola Cina namun tidak ada tanggapan dan aksi nyata sama sekali.
Menanggapi isu tewasnya George Floyd di tangan polisi Amerika Serikat, ia berpendapat diskriminasi rasisme harus secepat mungkin diakhiri.
"Jika ini terjadi pada saya, tentu akan langsung saya laporkan ke wasit dan melihat apa tanggapannya. Tapi saya akan meninggalkan lapangan jika tidak ada aksi sama sekali," katanya seperti dilansir Sky Sports, Sabtu (6/6).
"Dalam sebuah pertandingan di Cina, saya diejek dengan beberapa sebutan. Saya tidak bersalaman dengannya setelah laga. Saya langsung pergi ke ruang ganti dan melaporkannya ke federasi," tambah dia.
"Saya tidak tertekan akibat sikap orang itu. Saya membiarkan isu ini hilang sendiri, rapi menurut saya hal ini tidak bisa dibiarkan lebih lama," ucapnya.
Di Liga Primer Inggris, Liverpool menjadi yang pertama menyerukan dukungan untuk kampanye 'Black Lives Matter' dengan berlutut bersama di tengah lapangan. Bek Aston Villa, Tyrone Mings bahkan ikut turun ke jalan dalam aksi unjuk rasa di Birmingham, Kamis lalu.
"Kita semua manusia. Alih-alih melihat warna kulit, kita harus sadar bahwa semuanya sama, hidup di dunia yang sama," katanya.
"Saya tidak suka rasisme, tapi saya juga tidak suka kekerasan," tambah pemain Afrika ini.