Sabtu 06 Jun 2020 16:44 WIB

Pemkot Bandung Apresiasi Mal Beradaptasi Hadapi New Normal

Belum ada kepastian kapan mal di Bandung bisa beroperasi kembali

Petugas melakukan pengecekan suhu tubuh karyawan di salah satu tenant saat simulasi pembukaan pusat perbelanjaan di 23 Paskal Shopping Center, Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/6/2020). Simulasi tersebut dilakukan dalam rangka kesiapan pusat perbelanjaan dalam penerapan protokol kesehatan seperti alat pelindung wajah bagi karyawan, masker, sarung tangan, jaga jarak dan cairan disinfektan seiring penerapan tatanan normal baru di tengah pandemi COVID-19.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas melakukan pengecekan suhu tubuh karyawan di salah satu tenant saat simulasi pembukaan pusat perbelanjaan di 23 Paskal Shopping Center, Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/6/2020). Simulasi tersebut dilakukan dalam rangka kesiapan pusat perbelanjaan dalam penerapan protokol kesehatan seperti alat pelindung wajah bagi karyawan, masker, sarung tangan, jaga jarak dan cairan disinfektan seiring penerapan tatanan normal baru di tengah pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengapresiasi pusat perbelanjaan atau mal yang telah siap menghadapi adaptasi kebiasaan baru (AKB). Meski begitu, ia belum bisa memastikan kapan mal bakal diizinkan untuk beroperasi karena keputusan tersebut ada di tangan Wali Kota Bandung.

"Secara umum di TSM (Trans Studio Mall) sudah sangat bagus. Artinya mereka sudah mendengar standar di BIP (Bandung Indah Plaza), PVJ (Paris Van Java), dan yang lainnya. Saya melihat dari sisi positifnya bahwa di sini ada komitmen yang kuat. Protokol kesehatan di sini semuanya sudah baik," kata Ema, Sabtu (6/6)

Dengan kesiapan manajemen mal yang sudah maksimal dalam memenuhi standar protokol kesehatan, ia optimis pelonggaran ekonomi bakal berjalan secara aman apabila nantinya diizinkan untuk dilonggarkan.

"Kita bisa menyampaikan seobjektif mungkin kepada pimpinan sebab keputusan ada di beliau (wali kota). Ini memang objek yang belum dilonggarkan di peraturan Wali kota (Perwal)" katanya.

Apabila seluruh mal telah siap menerapkan protokol kesehatan saat AKB, pihaknya bakal melaporkannya ke Wali Kota. Sehingga hal tersebut bisa dipertimbangkan dengan matang.

"Mungkin hari Senin (pekan depan) kita akan meminta waktu untuk ekspos. Bisa saja revisi atau menunggu hingga PSBB berakhir 12 Juni mendatang. Itu hanya skenario saja, saya hanya memperkirakan," katanya.

Ema mengingatkan poin penting yang perlu diperhatikan pengelola mal yaitu disiplin menaati tata tertib demi mendukung peraturan pemerintah dan keselamatan masyarakat.

"Disiplin, karena keberhasilan ini bukan hanya dari gugus tugas, melainkan keberhasilan semua. Memang kita hidup saat ini kurang nyaman. Tetapi itu supaya kita kembali ke keadaan yang ideal dan nyaman. Mari kita berjuang bersama. Cepat atau lambat ini tergantung kita semua," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement