Sabtu 06 Jun 2020 18:45 WIB

Brasil Bergabung dengan Uji Coba Vaksin Oxford University

Kasus Covid-19 di Brasil telah lampaui Italia.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas kesehatan dari Dokter Tanpa Batas mengunjungi kamp penghuni liar untuk melakukan pemeriksaan medis dan menghindari penyebaran Covid-19 di Sao Bernardo do Campo, wilayah Sao Paulo yang lebih besar, Brasil, Rabu, 3 Juni 2020.
Foto: AP/Andre Penner
Petugas kesehatan dari Dokter Tanpa Batas mengunjungi kamp penghuni liar untuk melakukan pemeriksaan medis dan menghindari penyebaran Covid-19 di Sao Bernardo do Campo, wilayah Sao Paulo yang lebih besar, Brasil, Rabu, 3 Juni 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Brasil bergabung dengan uji coba vaksin coronavirus yang dilakukan Oxford University. Hal itu diumumkan pada Kamis (4/6) oleh Oxford.

Oxford mengumumkan bahwa Badan Regulasi Kesehatan Brasil (ANVISA) menyetujui agar negaranya menjadi bagian dari uji klinis vaksin Universitas Oxford bersama Astra Zeneca. Sekitar 2.000 orang akan direkrut untuk berpartisipasi.

Baca Juga

Brasil telah menjadi pusat pandemi Covid-19, dengan jumlah kematian pada hari Kamis sebanyak 1.473 jiwa. Dengan jumlah korban lebih dari 34 ribu, Brasil kini telah melampaui rekor Italia.

"Brasil adalah prioritas untuk penelitian ini karena kurva Covid-19 naik," kata para pejabat, dilansir Fox News pada Sabtu (6/6).

"Yang paling penting adalah melaksanakan tahap penelitian ketika kurva epidemiologis masih meningkat dan hasilnya mungkin lebih tegas," kata Lily Yin Weckx, koordinator Pusat Referensi untuk Immunobiologi Khusus (CRIE) di Federal University of Sao Paulo, dalam sebuah pernyataan.

Menurut hitungan Johns Hopkins, lebih dari 6,6 juta orang di dunia telah terinfeksi virus corona tipe baru dan lebih dari 389 ribu orang meninggal karena Covid-19. Korban sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, karena keterbatasan setiap negara dalam pengujian dan banyak kasus Covid-19 tanpa gejala.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement