REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Paranormal yang juga Ketua Umum Front Pribumi, Isan Masardi alias Ki Gendeng Pamungkas (KGP) meninggal dunia di Rumah Sakit Mulia, Kota Bogor, pada Sabtu (6/6). Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto turut berbela sungkawa atas kepergian KGP.
Meskipun tak jarang berbeda pendapat, Bima mengaku telah kehilangan sosok teman berdiskusi. "KGP teman diskusi sejak lama. Kalau ngobrol bisa panjang. Tidak selamanya kami sependapat. Kadang juga ada perbedaan cara pandang dan cara melangkah," kata Bima, Sabtu.
Bima meyakini, mendiang merupakan sosok yang cinta tanah air, khususnya Kota Bogor. Meskipun, Bima mengakui, KGP juga sering kali mengundang pro dan kontra dalam menyampaikan kritik.
Namun, Bima menyatakan, KGP adalah sosok yang sangat peduli terhadap sesuatu yang tidak banyak dipedulikan orang. "Menggarap anak-anak punk dan metal yang seringkali terpanggirkan, misalnya. Kritiknya seringkali pedas, tapi sangat perlu," ucapnya.
Semasa hidupnya, mending acap kali mengundang pro dan kontra. Yang paling baru, KGP sempat berniat mencalonkan diri sebagai calon presiden 2024 dengan menggugat UU Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Bima mendoakan agar mendiang diterima di sisi Allah SWT. "Semoga Allah SWT mmberikan tempat terbaik di sisi-Nya," katanya.
KGP meninggal dunia di Rumah Sakit Mulia, Jalan Pajajaran, Kota Bogor akibat penyakit diabetes. Ia sempat menjalani perawatan di Intensive Care Unit (ICU) RS Mulia sejak Rabu (3/6). “Meninggal pukul 15.00 WIB. Masuk rawat mulai haru Rabu (3/6), dirawat tiga hari,” ujar Direktur RS Mulia, Eva Erwati, saat dikonfirmasi.