Pembeli memilih kerajinan pernak-pernik batu intan di Pasar Intan Martapura, Kalimantan Selatan, Sabtu (6/6/2020). Sejumlah pedagang kerajinan batu intan Martapura mengaku mengalami penurunan omzet penjualan hingga 70 persen dari rata-rata Rp1 (FOTO : Antara/Makna Zaezar )
Pembeli memilih kerajinan pernak-pernik batu intan di Pasar Intan Martapura, Kalimantan Selatan, Sabtu (6/6/2020). Sejumlah pedagang kerajinan batu intan Martapura mengaku mengalami penurunan omzet penjualan hingga 70 persen dari rata-rata Rp1 (FOTO : Antara/Makna Zaezar )
Pembeli memilih kerajinan anyaman purun yang dijual di salah satu kios di kawasan Pasar Intan Martapura, Kalimantan Selatan, Sabtu (6/6/2020). Penjual kerajinan anyaman purun khas Kalimantan Selatan tersebut mengatakan mengalami penurunan penjualan hingga 80 persen akibat sepinya kunjungan wisatawan selama masa pandemi COVID-19 (FOTO : Antara/Makna Zaezar )
Penjual kerajinan anyaman purun melayani pembeli di kiosnya di kawasan Pasar Intan Martapura, Kalimantan Selatan, Sabtu (6/6/2020). Penjual kerajinan anyaman purun khas Kalimantan Selatan tersebut mengatakan mengalami penurunan penjualan hingga 80 persen akibat sepinya kunjungan wisatawan selama masa pandemi COVID-19 (FOTO : Antara/Makna Zaezar )
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Pembeli memilih kerajinan pernak-pernik batu intan di Pasar Intan Martapura, Kalimantan Selatan, Sabtu (6/6/2020).
Sejumlah pedagang kerajinan batu intan Martapura mengaku mengalami penurunan omzet penjualan hingga 70 persen dari rata-rata Rp 1.5 juta menjadi Rp 500 ribu per hari karena berkurangnya kunjungan wisatawan akibat pandemi COVID-19.
Hal serupa juga dialami oleh penjual kerajinan anyaman purun khas Kalimantan Selatan, yang mengaku mengalami penurunan penjualan hingga 80 persen akibat sepinya kunjungan wisatawan selama masa pandemi COVID-19.
sumber : Antara
Advertisement