Sabtu 06 Jun 2020 22:05 WIB

RS Wisata UIT Dialihfungsikan Jadi RS Darurat Covid-19

Ini sebagai dukungan pada pemprov dalam mengkarantina pasien dan tenaga medis.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Endro Yuwanto
Suasana Terminal Regional Daya di tengah pandemi corona di Makassar, Sulawesi Selatan, pekan lalu (ilustrasi). Relawan gabungan dari berbagai lembaga sosial dan kemanusiaan, kembali mendirikan RS Darurat Covid-19 (RSDC) di RS Wisata UIT Kota Makassar.
Foto: ANTARA/ARNAS PADDA
Suasana Terminal Regional Daya di tengah pandemi corona di Makassar, Sulawesi Selatan, pekan lalu (ilustrasi). Relawan gabungan dari berbagai lembaga sosial dan kemanusiaan, kembali mendirikan RS Darurat Covid-19 (RSDC) di RS Wisata UIT Kota Makassar.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Relawan gabungan dari berbagai lembaga sosial dan kemanusiaan, kembali mendirikan RS Darurat Covid-19 (RSDC) di RS Wisata UIT Kota Makassar. Sebelumnya hal ini juga dilakukan di RS Sayang Bunda, Makassar.

Menurut ketua tim relawan, dr Hisbullah, pendirian RS darurat itu sebagai bentuk dukungan pada pemerintah provinsi dalam melakukan karantina pasien dan tenaga kesehatan.

“Kami sudah siapkan untuk tahap awal ini enam belas ruangan, kemungkinan akan diisi oleh tenaga kesehatan atau pasien Covid-19 dari beberapa rumah sakit,” ujar dokter Hisbullah dalam keterangan resmi, Sabtu (6/6).

Hisbullah menambahkan, beberapa hari ke depan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan menutup semua tempat karantina tenaga kesehatan Covid-19. Oleh sebab itu, lokasi alternatif seperti ini perlu disiapkan.

Menurut Hisbullah, kebutuhan utama selama alih fungsi itu akan diupayakan oleh berbagai lembaga yang tergabung dalam tim relawan. Utamanya, pemenuhan terkait pangan, kebutuhan medis, dan kebutuhan lainnya. “Kami harap, semoga seluruh masyarakat bisa mensupport RSDC ini,” kata dia.

Berdasarkan informasi, ruangan yang akan dipakai sebagai karantina tersebut ada di lantai tiga dan empat RS Wisata UIT. Sementara itu, relawan Wahdah Islamiyah, Abdullah menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan ruqiyah Syariah pada saat peresmian lokasi alternatif karantina itu.

Menurut Abdullah, hal tersebut penting dilakukan sebelum lokasi digunakan untuk menguatkan persiapan. Termasuk melakukan sterilisasi, mengingat tempat itu sudah lamanya tak digunakan. “Insya Allah beberapa hari ke depan tempat ini sudah bisa digunakan untuk mendukung penanganan Covid-19,” ujar dia menjelaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement