Sabtu 06 Jun 2020 23:31 WIB

139 Warga Surabaya Reaktif Covid-19 Usai Ikuti Rapid Test

BIN menggelar rapid test Covid-19 di dua titik yang berbeda di Surabaya, Sabtu (6/6)

Warga mengantre untuk mengikuti tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 secara massal di Surabaya, Jawa Timur.
Foto: ANTARA/Moch Asim
Warga mengantre untuk mengikuti tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 secara massal di Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 139 warga dinyatakan reaktif COVID-19 setelah menjalani rapid test atau uji cepat massal yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) di kawasan Kenjeran dan Wisata Religi Sunan Ampel, Kota Surabaya, Jatim, Sabtu (6/6).

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Irvan Widyanto mengatakan ada sekitar 429 warga yang mengikuti rapid test dan swab massal di kawasan wisata religi Sunan Ampel. "Hasilnya sebanyak 63 orang atau sekitar 14,7 persen dinyatakan reaktif. Sementara non-reaktif ada 366 orang," katanya.

Sedangkan rapid test yang digelar di kawasan Kenjeran diikuti sekitar 302 orang. Hasilnya sekitar 76 orang atau 25,2 persen dinyatakan reaktif dan non-reaktifnya ada 226 orang. Sehingga jika ditotal warga yang dinyatakan reaktif berdasarkan uji cepat di Kenjeran dan kawasan religiSunan Ampel sebanyak 139 orang.

Menurutnya, angka reaktif di atas 10 persen itu berarti upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya telah masif sehingga dari hasil itu dapat diketahui kondisi yang ada di dua wilayah tersebut.

"Ini sudah langkah yang on the track, sehingga kita bisa tahu betul kondisi yang ada di dua wilayah ini," ujarnya.

Camat Semampir Surabaya Siti Hindun Robba mengatakan untuk mendukung kegiatan rapid test yang diselenggarakan BIN, pihaknya juga menerjunkan sekitar 20 orang tenaga kesehatan di empat Puskesmas Kecamatan Semampir.

Hindun mengatakan antusiasme warga mengikuti kegiatan ini terlihat begitu besar. Hal ini terbukti ketika pelaksanaan rapid test pada hari pertama (Jumat, 5/6) kuota yang disiapkan sebanyak 700 orang, namun yang datang mencapai 824 orang.

Dari jumlah tersebut yang reaktif ada 117 orang. Sedangkan sekitar 50 orang yang dinyatakan reaktif itu dibawa ke hotel dan sisanya isolasi mandiri di rumah.

Sedangkan untuk pelaksanaan rapid test pada Sabtu ini, kuota yang disiapkan sebanyak 500 orang, sedangkan yang ikut hanya 429 warga. "Untuk sasarannya sebenarnya adalah warga di wilayah Surabaya Utara. Namun, beberapa warga dari luar Kecamatan Semampir juga ikut datang," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement