Ahad 07 Jun 2020 11:06 WIB

PLN Diminta Maksimalkan Sosialisasi

Dengan sosialisasi, masyarakat mengerti duduk persoalan dan musabab yang terjadi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Warga memasukkan pulsa token listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4). Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menerima banyak keluhan mengenai tagihan listrik yang melonjak pada Juni 2020. Ketua Harian YLKI Tulus Abadi meminta PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN melakukan sosialisasi seluas-luasnya kepada konsumen atau pelanggannya.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warga memasukkan pulsa token listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4). Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menerima banyak keluhan mengenai tagihan listrik yang melonjak pada Juni 2020. Ketua Harian YLKI Tulus Abadi meminta PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN melakukan sosialisasi seluas-luasnya kepada konsumen atau pelanggannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menerima banyak keluhan mengenai tagihan listrik yang melonjak pada Juni 2020. Ketua Harian YLKI Tulus Abadi meminta PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN melakukan sosialisasi seluas-luasnya kepada konsumen atau pelanggannya.

“Terutama sosialiasi kepada pelanggan di area yang banyak mengalami masalah serupa, sebagaimana terjadi pada edisi April hingga Mei 2020,” kata Tulu, Ahad (7/6).

Baca Juga

Dengan begitu, menurut Tulus, masyarakat mengerti duduk persoalan dan musabab yang terjadi terkait melonjaknya tagihan listrik. Sekaligus juga mengetahui apa yang harus dilakukannya.

Selain itu, Tulus juga meminta konsumen yang mengalami billing shock untuk segera melaporkan ke call center melalui nomor 123 atau kanal media sosial yang dimiliki PLN. “Sebelum melaporkan, sebaiknya konsumen melakukan recheck terlebih dahulu terhadap kewajaran pemakaiannya,” tutur Tulus.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan melihat pemakaian jumlah kWh terakhir dengan jumlah kWh bulan sebelumnya. Sebab, lanjut Tulus, selama adanya kebijakan bekerja dan belajar di rumah, pada umumnya pemakaian energi listrik konsumen mengalami kenaikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement